Bukannya mendengarkan argumen, kita jadi fokus ke siapa yang dapat dukungan lebih meriah. Padahal yang harus kita nilai kan isinya, bukan siapa yang paling rame.
Dengan suasana yang lebih tenang, tanpa gangguan eksternal dari para pendukung, pemirsa bisa lebih fokus pada argumen yang disampaikan kandidat.
Setiap poin yang dikeluarkan kandidat bisa didengar dengan jelas, tanpa ada yang memotong atau membuat bias. Ini kan yang kita mau? Debat yang informatif, bukan sekadar pertandingan tentang suara siapa yang paling keras.
Penonton Bisa Lebih Tenang dan Objektif
Percaya atau tidak, banyak penonton yang sebenarnya jadi tidak netral gara-gara melihat bagaimana pendukung merespon. Kalau pendukung satu kandidat sangat bersemangat dan dominan, penonton di rumah bisa jadi terpengaruh dan menganggap kandidat itu lebih unggul, padahal belum tentu demikian.
Kalau kita nonton dari rumah tanpa gangguan pendukung di lokasi debat, kita bisa lebih objektif. Penonton akan fokus pada isi, bukan pada suasana debat.
Dengan begitu, kita bisa benar-benar mencerna poin-poin yang disampaikan dan mengambil keputusan yang lebih matang.
Moderator Punya Kendali Lebih
Tak bisa dipungkiri kalau moderator sering kewalahan menghadapi debat yang penuh dengan suara pendukung. Bukan cuma harus mengontrol kandidat, mereka juga harus menenangkan penonton yang kadang keterlaluan. Padahal moderator perlu menjaga alur debat tetap terarah.
Dengan hanya ada panelis dan paslon, moderator akan lebih mudah menjaga ketertiban. Moderator bisa mengarahkan kandidat dengan lebih fokus dan memastikan setiap calon punya kesempatan yang sama untuk berbicara tanpa gangguan dari luar. Alhasil, debat bisa lebih efektif dan enak ditonton.
Normalisasikan Acara Debat Tanpa Kehadiran Pendukung
Acara debat tanpa kehadiran pendukung bukanlah ide buruk. Dengan meniadakan pendukung, suasana jadi lebih kondusif, panelis dan kandidat bisa fokus pada isi, dan penonton di rumah juga bisa menyimak dengan lebih tenang dan netral.
Debat seharusnya jadi ajang bagi kita semua untuk belajar dan memahami visi misi kandidat. Tanpa drama pendukung, kita bisa benar-benar menilai mereka berdasarkan isi, bukan seberapa keras pendukungnya berteriak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H