Nicholas tenggelam dalam ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Suara Victoria yang selama ini menghantuinya kini terdengar semakin jauh, mengarahkan pikirannya kembali pada kenyataan.
"Buka matamu Nicholas," bisikan itu bergema dalam kesadarannya. Perlahan Nicholas kembali sadar, terbangun dari perjalanan panjang yang telah menguak rahasia-rahasia di luar pemahamannya.
Saat ia membuka matanya, cahaya putih yang menyilaukan mulai memudar. Nicholas merasakan sesuatu yang berbeda. Ia tidak lagi terbebani oleh misteri masa lalu atau oleh kematian Victoria. Semua jawaban telah terbuka, dan ia merasa lebih ringan, lebih damai.
"Kehidupan baru telah datang," bisik Nicholas dalam hati, saat ia merasakan kehangatan melingkupi dirinya.
Kini ia memahami bahwa Victoria bukan sekadar bayangan dari masa lalu. Dia adalah pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang cinta, kehilangan, dan apa artinya hidup.
Tidak ada lagi misteri, tidak ada lagi rasa sakit. Semua yang harus dilakukan Nicholas adalah melepaskan semuanya.
Langkah-langkah Nicholas kini lebih ringan saat ia keluar dari rumahnya. Masa lalu telah mengajarkan sesuatu yang sangat berharga, bahwa kehidupan tidaklah selesai ketika kematian datang.
Seperti kata-kata yang berulang-ulang muncul dalam pikirannya, "Jiwa kita akan terus berlanjut." Victoria telah membimbingnya sepanjang jalan.
Sekarang saat cahayanya memudar, Nicholas tahu bahwa semua yang dia pelajari tidak akan pernah hilang.
Dia tidak lagi dihantui oleh tragedi masa lalu, tetapi hidup dalam damai dengan kenyataan bahwa jiwa-jiwa yang sudah tiada akan terus melanjutkan perjalanan mereka.