Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Adegan dari Memori Masa Lalu (Pt. 7/9)

9 Oktober 2024   10:46 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI generated image by Ideogram.ai

Nicholas merasa tubuhnya semakin lelah, pikirannya semakin berat seiring ia menyelami lebih dalam kisah Victoria. Malam-malam di Bukit Echo tidak pernah terasa tenang.

Di setiap sudut wilayah yang sunyi itu, seolah-olah ada suara-suara yang berbisik, menyeretnya kembali ke tragedi yang menghantui masa lalu. Panggilan itu semakin jelas, panggilan yang mengarahkannya pulang, ke tempat di mana semuanya dimulai dan mungkin juga berakhir.

Semakin Nicholas mengenal Victoria melalui kilasan-kilasan mimpi dan ingatan yang menghantui malam-malamnya, semakin dia merasakan koneksi yang tak dapat dijelaskan.

Victoria bukan sekadar hantu masa lalu. Ia adalah cerminan dari sesuatu yang lebih pribadi, sesuatu yang Nicholas belum sepenuhnya pahami.

Malam itu, Nicholas bermimpi lagi. Kali ini tidak ada kabut atau bayangan samar. Semua tampak nyata. Ia berjalan di sebuah kota dengan jalan-jalan beraspal yang gelap.

Suasana kota itu dingin, terasa seperti kampung halamannya, namun bukan kota yang Nicholas kenal. Ia menyusuri gang-gang sempit, mendengar suara-suara yang memanggil dari kejauhan.

"Pulanglah Nicholas, di sini bukan tempatmu," suara itu menggema di pikirannya.

Nicholas berhenti di sebuah persimpangan. Di depannya ada seorang wanita dengan gaun putih panjang, berdiri dengan tenang di tengah jalan. Wajahnya samar, tapi Nicholas tahu siapa dia---Victoria. 

Victoria menoleh dan tersenyum sambil menyampaikan sesuatu ke Nicholas. 

"Aku tahu kau mencariku. Tapi jawabannya bukan di sini. Kebenaran ada di rumah. Rumah... yang selama ini kau abaikan," bisik Victoria dalam benak Nicholas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun