Hati Nicholas berdetak lebih cepat. Nama itu, Victoria. Sekarang dia punya nama untuk gadis yang terus menghantuinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanyanya penuh desakan.
Pria itu menatap Nicholas dalam-dalam sebelum menghela napas panjang. "Kisahnya sudah lama terkubur, tapi luka dari kejadian itu masih terasa hingga sekarang. Victoria meninggal dengan cara yang tragis, dan sampai saat ini, misteri tentang kematiannya belum pernah terselesaikan. Dia sangat muda... terlalu muda untuk mati dengan cara seperti itu."
Nicholas merasakan jantungnya berdegup kencang, seakan-akan tubuhnya mencoba memberitahunya bahwa semua ini lebih dari sekadar mimpi. "Apakah ini sebabnya dia muncul dalam mimpiku? Dia ingin aku mencari tahu kebenarannya?"
Pria tua itu tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia memandang ke kejauhan, ke arah rumah yang Nicholas kenal dengan baik dari mimpinya.
"Tanpa cinta, tanpa kebenaran, tidak ada jalan untuk kembali. Kau tidak akan menemukan kedamaian dalam hidupmu sampai kau tahu apa yang terjadi padanya. Tapi ingat ini anak muda, jawaban yang kau cari mungkin bukan jawaban yang kau inginkan."
Kata-kata pria itu menambah beban di hati Nicholas. Dia tidak tahu harus mulai dari mana, tapi satu hal yang jelas dia tidak bisa mundur sekarang.
"Apa kau tahu siapa yang membunuhnya?" Nicholas bertanya dengan penuh harap, tetapi pria tua itu hanya menggeleng pelan.
"Aku tidak bisa memberimu semua jawaban," katanya dengan suara parau. "Tapi kau akan menemukan kebenarannya. Lambat laun semuanya akan terungkap. Tapi ingat, perjalanan ini adalah perjalananmu sendiri. Aku hanya bisa membawamu sejauh ini. Selebihnya... kau harus menemukannya sendiri."
Pria itu kemudian berbalik dan berjalan menjauh, meninggalkan Nicholas yang masih berdiri terpaku di depan rumah. Angin bertiup pelan, membawa serta serpihan-serpihan memori yang mulai terasa lebih jelas bagi Nicholas. Victoria, gadis itu ingin sesuatu dari Nicholas, ingin agar dia menyelesaikan cerita yang belum selesai.
"Ini belum berakhir," gumam Nicholas pelan pada dirinya sendiri.