Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kapan Harus Mundur dari Wawancara Kerja?

25 September 2024   09:18 Diperbarui: 25 September 2024   14:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wawancara kerja biasanya dianggap sebagai kesempatan emas untuk unjuk kemampuan, dan berharap bisa dapat pekerjaan impian.

Tapi pernah nggak kamu merasa wawancara yang dijalani kok rasanya malah jadi aneh, bikin tidak nyaman, atau malah bikin kamu bertanya-tanya, "Beneran nggak sih saya mau kerja di sini?"

Kamu tidak sendirian! Ada kalanya, justru dalam wawancara itulah kita bisa melihat tanda-tanda kalau tempat itu bukan yang tepat untuk berkarier.

Kalau begitu, kapan sih sebaiknya kamu walk out atau mundur dari wawancara kerja? Yuk, simak tanda-tandanya di bawah ini!

1. Wawancara Berantakan, Nggak Jelas

Salah satu tanda pertama yang jelas banget: kalau dari awal wawancara saja sudah berantakan. Misalnya, kamu datang tepat waktu, tapi pewawancaranya tidak siap, bahkan kelihatan lupa kalau ada jadwal sama kamu.

Lebih parah lagi, mereka tidak tahu detail tentang posisi yang kamu lamar. Ini sih jelas red flag. Kalau mereka tidak bisa atur jadwal wawancara dengan baik, bagaimana nanti dengan urusan kerjaan.

Seringkali kekacauan dalam wawancara ini adalah cerminan dari organisasi internal mereka. Kalau ini terjadi, mungkin kamu perlu mempertimbangkan ulang.

2. Suasana Aneh dan Tidak Nyaman

Wawancara itu tidak cuma tanya-jawab, tapi juga soal rasa. Rasa nyaman, rasa dihargai, dan vibe yang ada di ruangan. Kalau dari awal kamu sudah merasa ada yang aneh, misalnya tim HR atau pewawancara terkesan dingin atau tidak ramah, ini bisa jadi pertanda mereka punya budaya kerja yang tidak sehat.

Ingat, suasana kantor yang tidak ramah di awal bisa mencerminkan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan tidak suportif. Jadi, jangan abaikan firasat kamu.

3. Pewawancara Kasar atau Sok Merendahkan

Yang ini sih harus banget dihindari. Kalau di tengah wawancara, kamu merasa pewawancara mulai bersikap kasar, meremehkan, atau bahkan melontarkan pertanyaan yang tidak sopan, ini jelas tanda bahaya.

Wawancara kerja harusnya jadi ruang profesional yang menghargai kedua belah pihak. Kalau dari awal mereka sudah tidak respek sama kamu, bagaimana nanti saat bekerja?

Jangan ragu untuk angkat kaki dari situasi seperti ini. Kamu berhak mendapatkan tempat kerja yang menghargai kamu sebagai individu.

4. Ekspektasi Kerja yang Tidak Masuk Akal

Ini yang sering bikin pusing. Misalnya, kamu melamar sebagai desainer grafis, tapi ternyata mereka juga minta kamu mengerjakan tugas admin, marketing, sampai jadi IT support.

Lebih baik tanya dengan jelas dan detail soal job description-nya di awal. Kalau ekspektasi mereka terlalu jauh dari deskripsi yang kamu baca, itu sudah jadi tanda untuk mundur perlahan.

Selain itu, perhatikan juga soal gaji. Kalau beban kerja yang mereka jelaskan tidak sebanding sama kompensasi yang ditawarkan, jangan takut untuk bilang "tidak."

5. Terlalu Menekankan Loyalitas Tanpa Imbalan yang Jelas

Kadang, perusahaan suka bilang, "Kita di sini seperti keluarga, loyalitas itu penting banget." Hmm, hati-hati ya. Ini bisa jadi tanda bahwa mereka mengharapkan kamu kerja lebih tanpa imbalan yang setara. Apalagi kalau mereka bilang, "Lembur di sini hal biasa, tiap hari."

Perusahaan yang sehat akan menghargai loyalitas karyawannya dengan memberikan kompensasi yang pantas. Jangan sampai kamu terjebak di tempat yang cuma memanfaatkan tenaga kamu.

6. Reputasi Perusahaan Buruk

Sebelum kamu melangkah lebih jauh, penting banget buat cari tahu reputasi perusahaan. Googling dulu, lihat ulasan dari karyawan sebelumnya di situs seperti Glassdoor atau tanya kenalan yang pernah kerja di sana.

Kalau kamu menemukan banyak ulasan negatif, khususnya tentang manajemen yang tidak becus atau budaya kerja yang toxic, lebih baik pertimbangkan kembali sebelum menerima tawaran.

Reputasi buruk bisa jadi tanda kalau perusahaan tersebut tidak menghargai karyawan dan sering kali punya turnover tinggi. Jangan sampai kamu masuk ke lubang hitam yang sama.

Dengarkan Intuisi Kamu

Pada akhirnya, tidak ada yang lebih tahu apa yang terbaik buat kamu selain diri kamu sendiri. Kalau intuisi kamu bilang ada yang tidak beres, jangan ragu buat mundur.

Mundur dari wawancara bukan berarti menyerah, tapi justru langkah bijak untuk melindungi diri dari lingkungan kerja yang toxic.

Jadi jangan takut untuk walk out kalau kamu merasa ada yang tidak cocok. Waktu kamu berharga, dan kamu pantas mendapatkan tempat yang tepat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun