Kalau kamu termasuk warga Jadetabek yang sering ke Puncak, Bogor, pasti sudah akrab banget sama skenario ini saat ada long weekend: jalanan padat merayap sampai berhenti total, suara klakson bersahutan, dan udara pegunungan yang terhalang asap kendaraan.
Tapi anehnya, meski tahu bakal macet, tetap saja banyak yang memilih ke sana saat long weekend. Kok mau ya?
Kenapa Harus Puncak?
Pertanyaan yang sering muncul di pikiran banyak orang adalah, "Kenapa sih Puncak melulu, nggak ada tempat lain memangnya?"
Jawabannya sebenarnya sederhana, dan kalau kamu warga Jadetabek, pasti paham banget. Puncak adalah kawasan yang relatif dekat dari Jakarta, bisa ditempuh dalam 1-2 jam dengan mobil pribadi lewat jalan tol, dalam kondisi normal ya. Tapi saat long weekend, jangan harap bisa sampai secepat itu.
Sebenarnya, Puncak punya daya tarik tersendiri yang susah dicari di tempat lain. Pemandangan pegunungan yang hijau, udara yang sejuk, dan suasana yang tenang, semua itu bikin Puncak jadi pelarian sempurna dari hiruk-pikuk dan polusi Jakarta.
Kalau kamu orang yang sering stres karena kerjaan atau padatnya aktivitas di mantan ibu kota, nggak heran kalau Puncak jadi destinasi utama.
Pilihan lain? Tidak banyak. Tempat yang menawarkan suasana pegunungan adem seperti Puncak di sekitar Jadetabek memang tidak ada lagi. Atau ada? Beritahu saya di kolom komentar.
Keterbatasan Pilihan
Nah, kalau kamu bertanya, "Kenapa nggak cari tempat lain saja yang nggak macet?" Jawabannya ya balik lagi ke soal jarak dan pilihan.
Kalau mau ke Bandung misalnya, siap-siap saja hadapi kemacetan di tol Cipularang, dan waktu tempuh yang bisa jadi lebih lama.
Mau ke pantai di Anyer atau Pelabuhan Ratu? Seru sih, tapi suasananya jelas beda. Di Anyer panasnya luar biasa, dan di Pelabuhan Ratu ya... agak jauh juga, dan belum tentu lebih cepat sampai dibandingkan Puncak.