Dua minggu lalu, saya akhirnya berkesempatan main lagi ke Kota Pahlawan setelah lima tahun berlalu. Sebagai pengguna transportasi umum, saya penasaran dengan TransJatim dan Suroboyo Bus yang tidak sempat saya coba saat terakhir ke sana.
TransJatim
Yang pertama saya coba adalah bus TransJatim dari kawasan Krian ke Mojokerto. Pertama kali melihat haltenya, kok kecil banget ya! Beda jauh sama halte bus TransJakarta yang kecil sekalipun. Haltenya ya cuma halte bercat hitam. Tidak ada petugas atau alat tap e-money.
Armada busnya bukan bus besar, melainkan bus sedang seukuran MetroMini. Pas masuk, interiornya bersih, tempat duduknya empuk, dan AC yang sejuknya pas.
Cara pembayarannya juga masih manual, karena dilakukan melalui kondektur yang mendatangi penumpang satu per satu. Pembayarannya bisa menggunakan e-money, QRIS, atau tunai sebesar Rp5.000. Setelah bayar, penumpang akan diberi struk pembayaran.
Suroboyo Bus
Selain TransJatim, saya juga sempatkan mencoba Suroboyo Bus. Konsepnya mirip TransJatim, tapi busnya besar dan menjangkau area kota Surabaya saja. Untuk naik Suroboyo Bus, hanya bisa pakai e-money atau QRIS saja. Tarifnya sama, Rp5.000.
Sekilas sih, pengalaman naik Suroboyo Bus ini nggak jauh beda sama TransJatim. Tetap nyaman, bersih, dan adem.Â
Lihat Rute di Aplikasi
Oh ya, ngomongin soal rute, TransJatim dan Suroboyo Bus ini punya banyak banget rute yang menjangkau hampir seluruh penjuru Surabaya dan kota sekitarnya seperti Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.
Untuk melihat rutenya ada aplikasi bernama TransJatim Ajaib. Jadi, nggak perlu bingung lagi deh mencari transportasi buat keluyuran keliling Kota Pahlawan. Tinggal cek aplikasinya, liat rutenya, terus tunggu busnya datang di halte. Â Mudah dan praktis!Â
Perbandingannya dengan TransJakarta
Sebagai orang Jakarta yang terbiasa dengan TransJakarta, tentunya nggak afdol jika tidak membandingkan kedua jenis moda transportasi milik dua kota besar ini.
Saya mulai dari cara pembayarannya. TransJakarta semua sudah menggunakan e-money untuk pembayaran, dengan sistem satu kartu satu orang. Pembayaran dilakukan secara mandiri oleh penumpang di halte atau di dalam bus tanpa bantuan kondektur.