Semua pasti pernah mendengar istilah perusahaan yang Go Public. Namun bagi orang yang awam dengan dunia bisnis mungkin akan bingung akan arti dan maksud dari Go Public ini. Berikut ini saya akan mencoba menjelaskan tentang Go Public dalam bahasa sesederhana mungkin dan sejauh yang saya tahu.
Go Public adalah cara perusahaan bisa "naik kelas" menjadi perusahaan publik yang sahamnya bisa dibeli masyarakat luas. Prosesnya tidak sesederhana mengurus surat izin usaha. Ada perjalanan seru yang harus dilalui perusahaan sebelum bisa mengibarkan bendera Go Public.
Mimpi Besar dan Visi Jelas
Misalnya nih, ada warung bakso Pakde yang legendaris di pojokan dekat sekolah. Enaknya kebangetan, sampai antreannya mengular seperti lagi antre bansos! Nah, kalau Pakde ingin warungnya jadi "Bakso Pakde, Inc." dan sahamnya bisa dibeli siapa saja, itu artinya beliau harus Go Public.
Proses Go Public ini diawali dengan mimpi besar, tentu saja. Perusahaan harus punya visi dan misi yang jelas, tidak cuma soal untung. Mereka harus yakin kalau bisnisnya bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif buat masyarakat.
Ibaratnya, Pakde nggak cuma mengurus bikin bakso saja, tapi juga harus memikirkan bagaimana caranya cabang "Bakso Pakde, Inc." bisa buka di seluruh Indonesia, bahkan mendunia!
Membuka "Dapur" Keuangan untuk Publik
Langkah selanjutnya, Pakde harus mengumpulkan dokumen dan laporan keuangan yang rapi dan transparan. Ini seperti merilis resep rahasia bakso ke publik. Tapi tenang, tidak semua resepnya dibuka kok. Yang penting, laporan keuangan harus jujur dan terperinci, supaya calon investor yang mau beli saham "Bakso Pakde, Inc." tahu persis kondisi keuangan perusahaan.
Nah, biar nggak bingung mengurus ini sendirian, Pakde butuh bantuan "bankir investasi" yang jago soal Go Public. Mereka ini seperti mak comblang antara perusahaan dan investor. Bankir investasi ini bakal memeriksa semua dokumen, menghitung nilai perusahaan, dan mengatur strategi menjual saham "Bakso Pakde, Inc." ke publik.
IPO: Festival Saham untuk Para Investor
Selanjutnya adalah bagian yang paling menegangkan, Initial Public Offering (IPO). IPO ini analoginya seperti mengadakan festival kuliner raksasa buat menawarkan saham "Bakso Pakde, Inc." ke investor.
Tidak cuma ke satu-dua investor, tapi bisa ratusan bahkan ribuan! Bankir investasi bakal menjelaskan ke investor tentang potensi "Bakso Pakde, Inc." dan kenapa mereka harus beli sahamnya.
Dana Segar dan Tanggung Jawab Baru
Asyiknya, kalau IPO berjalan lancar Pakde bakal dapat suntikan dana segar dari para investor. Dana ini bisa dipakai buat mengembangkan bisnis, buka cabang baru, bahkan meramu resep bakso yang lebih inovatif. Misalnya "Bakso Pakde, Inc." mengeluarkan menu baru seperti "Bakso Wagyu Telur Puyuh" atau "Bakso Keju Mozarella Lumer"!