Semua pasti pernah men-scroll media sosial sambil sesekali memberikan komentar. Berita viral, video lucu, atau curhatan netizen, semua menjadi ajang bagi kita untuk membagikan pendapat. Tetapi pernahkah terpikirkan apakah komentar kamu ini benar-benar tepat sasaran? Karena di dunia maya ada hal penting yang sering diabaikan: KONTEKS!
Iya, konteks. Inilah yang sering luput dari perhatian kita saat sembarangan memberikan komentar di media sosial. Kita membaca berita sepotong-potong, melihat video singkat, lalu langsung menghakimi atau memberikan nasihat. Padahal belum tentu informasi yang kita terima itu lengkap dan akurat.
Mengapa konteks sangat penting?
Saya ambil contoh kasus teranyar dari seorang figur publik yang ternyata menyimpan kisah yang lebih kompleks. Viral di media sosial beberapa waktu lalu tentang video seorang sekuriti di Plaza Indonesia yang diketahui memukul seekor anjing.
Awalnya, video tersebut memicu kritik pedas netizen terhadap Plaza Indonesia dan permintaan untuk "mentatar" sekuriti yang bersangkutan. Si figur ini, yang turut membagikan video tersebut, juga mengaku "sakit hati" atas aksi sekuriti tersebut.
Namun berikutnya muncul video penjelasan dan permintaan maaf dari si sekuriti. Ia menjelaskan bahwa anjing yang dipukulnya adalah miliknya sendiri, dan tindakannya memukul itu terpaksa dilakukan karena anjingnya menerkam seekor anak kucing.
Video penjelasan itu membuat netizen beralih mendukung si sekuriti, dan mengkritik si figur yang dianggap menyebarkan video yang tidak lengkap. Apalagi akibat video tersebut, si sekuriti kena pecat, hingga Plaza Indonesia memutus kontrak kerja dengan perusahaan tempat sekuriti tersebut bernaung.
Drama ini menjadi pengingat penting bagi kita untuk tidak terburu-buru dalam menilai sebuah situasi hanya berdasarkan informasi yang sepotong-sepotong. Selalu cari informasi lengkap dan dari berbagai sumber sebelum mengambil kesimpulan.
Dampak dari kurangnya perhatian terhadap konteks
Memberikan komentar tanpa melihat konteks bisa membawa dampak negatif. Yang pertama, bisa mencemarkan nama baik orang lain. Coba bayangkan, gara-gara komentar sembarangan, orang yang tidak bersalah malah menjadi bahan pergunjingan di dunia maya. Tidak enak sekali, bukan?
Kedua, membiasakan memberikan komentar tanpa konteks bisa membangun kebiasaan menghakimi orang lain. Lama-kelamaan, kita menjadi mudah berprasangka buruk dan melihat sesuatu dari satu sudut pandang saja. Padahal dunia ini kompleks.
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan penilaian:
- Baca atau lihat berita/informasi dengan seksama. Pastikan mengerti duduk perkaranya sebelum memberikan komentar.
- Cari informasi tambahan dari sumber lain yang terpercaya. Jangan hanya mengandalkan satu sumber saja.
- Pikirkan dua kali sebelum mengetik. Tanyakan pada diri sendiri, apakah komentar kamu perlu dan bermanfaat?
- Hindari berkomentar dengan nada menghakimi, mencemooh, atau mem-bully.
- Fokus memberikan solusi atau sudut pandang yang baru.