Pernahkah kamu mendengar kopi daun bawang atau spring onion latte yang lagi viral di China? Bagi pencinta kopi tradisional seperti saya, mendengar perpaduan ini saja sudah membuat lidah saya melet-melet. Kopi itu ya kopi, ada rasa pahit dan kadang ada sensasi asam yang membuat melek. Daun bawang? Ya untuk menumis kangkung, martabak telur, atau menjadi taburan di mi ayam. Nah, membayangkan keduanya disatukan dalam secangkir minuman? Jangan ngiler dulu, apalagi sampai membayangkan aromanya.
Kopi yang dicampur dengan rempah-rempah lain itu sudah biasa. Misalnya dicampur kayu manis, jahe, atau kapulaga. Tapi tetap saja ada batasannya bukan? Bayangkan kopi robusta yang kuat dicampur potongan daun bawang yang aromanya tajam itu. Mungkin rasanya seperti ada ninja legendaris bertarung di mulut.
Oke, mungkin saya berlebihan. Tetapi saya termasuk orang yang terbuka dengan kombinasi rasa unik. Makan sate padang diberi kecap? Sudah biasa. Pisang goreng pakai petis? Masih doyan! Tetapi kopi daun bawang? Aduh, lebih baik saya kejar deadline sambil mengantuk saja.
Lagipula, untuk apa repot-repot mencampur dua bahan yang belum tentu diterima lidah ini? Indonesia itu surganya kopi, dari Sabang sampai Merauke. Mau kopi yang kuat? Ada kopi robusta Lampung. Ingin yang smooth? Kopi Arabika Gayo siap memanjakan lidah. Belum lagi kopi luwak yang legendaris itu. Daripada penasaran dengan kopi daun bawang, lebih baik kita nikmati kekayaan kopi asli Indonesia yang sudah mendunia.
Toh, kalaupun kamu nekat mencoba kopi daun bawang demi konten atau sekadar iseng, jangan lupa siapkan mental dan mungkin juga obat penenang.Â
Sekarang membicarakan efek samping, bayangkan jika napas kamu jadi bau bawang setelah minum kopi ini. Mau mengobrol dengan gebetan? Pergi kencan? Wah, bisa batal karena aroma yang kurang sedap itu.
Lagipula, minum kopi itu ritual. Secangkir kopi di pagi hari ditemani sepiring roti panggang atau pisang goreng? Kopi susu sambil membaca koran di sore hari? Suasana santai sambil mengobrol dengan teman? Semua momen itu akan hancur jika kopinya berasa bawang.
Jadi, simpulannya apa? Kopi daun bawang boleh-boleh saja dibuat. Tetapi bagi saya pribadi, kopi itu ya kopi, daun bawang ya daun bawang. Nikmati keduanya sesuai fungsinya masing-masing. Jangan tergoda dengan eksperimen kuliner yang aneh-aneh.
Jika sedang penasaran dengan rasa unik, lebih baik coba kopi yang kekinian saja, seperti kopi aren atau kopi yang dicampur dengan rempah-rempah hangat seperti kayu manis. Dijamin, lebih nikmat dan tidak membuat kamu menyesal.
Ingat, kopi itu teman. Jangan mendekati kopi dengan sesuatu yang aneh-aneh. Nanti malah menjadi musuh kamu sendiri. Â