Sepak bola dan politik selalu memiliki hubungan yang menarik. Di satu sisi, sepak bola adalah olahraga yang menyatukan orang-orang, melampaui batas-batas dan menyatukan para penggemar dari berbagai kalangan. Sepak bola adalah permainan yang indah yang memungkinkan kita untuk melupakan perbedaan dan fokus pada kegembiraan kompetisi.
Di sisi lain, politik dapat memecah belah, sering kali menyebabkan perdebatan dan perselisihan sengit. Jadi, apa yang terjadi jika kedua dunia ini bertabrakan? Tentu saja, kamu akan mendapatkan poster nobar yang terlihat seperti poster kampanye!
Bentuk dukungan atau ada agenda lain?
Sejak timnas U-23 berhasil masuk semifinal Piala AFC 2024, banyak sekali aktivitas nonton bareng (nobar) yang digelar di berbagai daerah. Namun ada hal yang cukup unik (baca:menyebalkan) mengenai nobar ini. Jika kalian lihat poster nobar pasti ada foto pejabatnya yang ikut tampil di situ.
Saya mengerti bahwa inisiatif nobar itu keren. Bisa jadi bentuk dukungan ke timnas dan euforia akan keberhasilan timnas mencapai semifinal. Tapi kok ya posternya malah jadi ajang nampang? Ada foto bupati, walikota, kapolda, dan mungkin ketua RT/RW. Ini poster nobar atau poster kandidat pemilu?
Apa maksud di balik menampilkan foto pejabat dalam poster nobar? Apakah ini cara untuk menunjukkan dukungan kepada tim, atau ada agenda politik yang lebih dalam yang sedang dimainkan? Persiapan pilkada mungkin? Kita mungkin tidak akan pernah tahu motivasi sebenarnya di balik pilihan kreatif ini, namun satu hal yang pasti, ini menarik perhatian kita semua.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, ikutan nimbrung soal hal ini. Beliau sempat kasih komentar lucu di akun Twitter pribadinya @sandiuno, Â "Foto sayanya mana...? Wah kartu kuning nih desainernya wkwkwkwk...."
Sontak cuitannya langsung jadi bahan guyonan netizen. Tapi ada juga yang melihat cuitan ini sebagai sindiran halus. Setidaknya beliau mengerti sebelnya masyarakat soal poster nobar yang kelewat narsis.
Yang menarik, fenomena poster nobar penuh foto pejabat ini ada segelintir pihak yang membela, lho. Menurut mereka, kehadiran foto pejabat di poster itu sah-sah saja. "Namanya juga acara yang digelar pemerintah daerah, ya wajar kalau ada foto pejabatnya," kata mereka.
Memang sih, nggak ada salahnya para pejabat kasih dukungan. Tapi caranya harus lebih kreatif dan tidak terkesan maksa.