Di sebuah posting-an di Instagram baru-baru ini, ada rombongan bule di Bali yang memakai jaket warna hijau yang pastinya familiar bagi warga Indonesia. Ya mereka ramai-ramai pakai jaket ojol! Santai dulu, jangan langsung berasumsi mereka ikutan ngojek. Ada cerita menarik di balik fenomena bule pakai jaket ojol di Bali.
Jaket ojol, yang identik dengan warna hijau terang a'la Grab atau hijau lumut a'la Gojek, memang jadi semacam fashion statement dadakan di kalangan wisatawan mancanegara, khususnya bule yang lagi melancong ke Bali.
Kenapa sih mereka sampai rela pakai jaket ojol? Alasannya beragam. Ada yang beli karena faktor praktis. Jaket ini gampang dicari, harganya murah, bahannya lumayan adem dipakai di cuaca panas Bali.
Indonesia banget
Selain itu, jaket ojol juga dianggap unik. "Wah, ini jaket apa? Kayak jaket ojek di Indonesia!" mungkin itu yang ada di pikiran mereka. Bule-bule ini mungkin melihat jaket ojol sebagai oleh-oleh unik yang tidak bakal mereka temukan di negaranya. Bisa bayangkan cerita seru sewaktu mereka memamerkan jaket ini ke teman-temannya yang belum pernah ke Indonesia?
Tapi memang tidak bisa dipungkiri, jaket ojol itu punya daya tarik tersendiri. Warnanya yang mencolok dan desainnya yang simpel bikin jaket ini gampang dikenali dan terkesan "Indonesia banget." Tidak heran kalau para bule ingin memilikinya.
Tapi yang paling menarik, menurut saya adalah sisi antimainstream-nya. Jaket ojol identik dengan keseharian masyarakat lokal. Dengan memakainya, para bule ini seperti memberi kode, "Hei saya mau berbaur dengan budaya lokal!"
Lagi pula, jalan-jalan dengan cara lokal begini bisa jadi pengalaman yang lebih berkesan. Mereka bisa ngobrol langsung sama warga sekitar, tahu lebih banyak tentang budaya lokal, dan yang pasti bisa merasakan langsung denyut nadi kehidupan di suatu daerah.
Jangan salah sangka, tren bule pakai jaket ojol ini sebenarnya hal yang positif. Ini menunjukkan kalau mereka tertarik sama budaya Indonesia. Ojol bisa semakin dikenal di mata dunia. Siapa tahu ke depannya mereka jadi penasaran dan makin cinta sama Indonesia. Mungkin juga jaket ojol bisa jadi ikon wisata Indonesia seperti baju kimono di Jepang atau topi sombrero di Meksiko.
Bisa jadi peluang bisnis
Selain itu, ada juga potensi bisnis yang menarik dari tren ini. Para pedagang di Bali bisa jeli melihat peluang. Coba bayangkan, bagaimana kalau mereka jualan jaket ojol dengan desain khusus Bali? Misalnya, dengan motif batik atau gambar pantai eksotis. Pasti laris manis, kan? Apalagi kalau dikombinasikan dengan ukuran yang lebih variatif, biar bisa pas dipakai bule dengan perawakan yang lebih besar.
Tidak cuma menguntungkan pedagang, tapi juga bisa jadi oleh-oleh super unik yang menggambarkan perpaduan budaya Indonesia dan pengalaman liburan para bule di Bali. Bayangkan, bule-bule ini pulang kampung dengan bangga memakai jaket ojol batik Bali. Pasti jadi bahan cerita yang tidak terlupakan!