Kamipun yang baru pertama kali kesini, memilih beberapa jenis menu. Mie ayam pangsit bakso, dan bakso kosongan campur (bakso urat dan halus).
Untuk bahan yang didisplay sendiri, hanya mie dan bihun, serta sayuran dan daun bawang yang sudah diiris... sedangkan baksonya, disimpan dalam laci agar tidak terkena debu dan kering.
Sisanya, untuk menaruh mangkok, alas mangkok, dan botol-botol, kecap, kaldu, dan saos. Beberapa bungkus kecil bumbu tadi pun terlihat, yang biasanya digunakan untuk orang-orang yang memesan bakso dan dibawa pulang.
====
Layaknya memesan bakso, setelah minuman yang dipesan hadir, maka tidak berselang lama, pesanan utama kami-pun terhidang.
Aroma daging dari bakso, harus kuah lumayan tercium oleh indera penciuman kami.
Bakso kosongan, terhidang langsung dalam 1 mangkok besar. Sedangkan Mie Ayam, dipisahkan dari toppingnya, bakso dan pangsit beserta kuahnya, dihidangkan khusus dengan mangkok kecil.
Kepadatan daging sangat terasa, tidak ngepros dan tidak juga seperti bakso standar lainyya, terlihat ini bukan bakso beli, namun bakso yang diolah sendiri oleh si penjual.
Untuk rasa kuah sendiri, cukup gurih, karena untuk menguatkan rasa, tetap di setiap meja makan, disediakan kecap, sambal, cuka, dan saos, untuk digunakan sesuai selera masing-masing pelanggan.