Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

[UPCYCLE] Popok Bayi dan Pembalut Jadi Isi Vas Bunga

12 Maret 2019   10:37 Diperbarui: 15 Maret 2019   10:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Popok bayi praktis/ pembalut wanita
2. Pewarna makanan
3. Air secukupnya
4. vas bunga/ botol kaca transparan bekas sambal, selai, dll

Alat yang dibutuhkan :
1. Mangkok
2. Gunting/ cutter
3. Sendok/ pengaduk

Dokpri
Dokpri

Cara membuat :
1. Bongkar popok/pembalut
2. Kumpulkan butir-butir penyerap air tadi dalam mangkok
3. Masukkan air sedikit demi sedikit, sampai butiran tadi mengembang maksimal
4. Tambahkan air setinggi 2mm, dari permukaan gel yang sudah mengembang maksimal tadi
5. Teteskan pewarna sesuai selera.
6. Aduk hingga warna merata.

Nah, setelah semua diaduk dan warna sudah merata, masukkan gel kedalam vas/botol  kaca transparan. Lalu kita tancapkan batang-batang bunga atau batang tanaman tadi sambil disusun agar terlihat lebih menarik.

Dokpri
Dokpri
Perlu diingat, karena bahan ini JUSTRU MENYERAP AIR...tambahkan air dengan menyemprot bunga setiap malam dan pagi hari, untuk menjaga kelembaban batang bunga. Insyaalloh, bunga dan tanaman Anda akan lebih awet mempercantik ruangan di rumah atau ruang kerja anda, selain memang warna-warni transparan tadi yang sudah eye catchy bagi siapapun yang masuk ke ruangan tadi, prakarya kita kali ini ramah lingkungan.

Selamat mencoba, gampang kan ya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun