Racikan kuah minyaknya juga menambah harum mie yang saat tersaji membuat mangkok hampir penuh.
Begitupun kualitas kwetiau yang menjadi menu favorit berikutnya, mie yang kenyal dan licin ini, rasanya bikin ser-ser an di tenggorokan. Kombinasi antara kwetiau dan potongan ayam yang pas, membuat makanan yang tersaji juga pas di perut, tidak membuat terlalu kenyang ataupun merasa masih kurang. Tidak heran, jika disini kalau sudah lewat maghrib, antrean pembelinya bisa mengular.
Lapak Mie Ayam yang saat ini dikelola oleh generasi ke 2nya ini, masih juga dikawal pendirinya dan istri di akhir pekan, dimana pengunjung biasanya membludak. Saat itu, kita bisa lebih merasakan bagaimana cekatannya dan lebih cepatnya pelayanan yang dilakukan pasangan suami istri yang kini sudah menginjak umur 70-an tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H