Sir Brian May: Kisah Inspiratif Sang Raja Rock Queen dan Ilmuwan Jenius
Sir Brian Harold May lahir pada tanggal 19 Juli 1947, di Hampton, London. Sejak kecil, Brian menunjukkan minat yang besar terhadap musik dan ilmu pengetahuan. Ayahnya, Harold May, adalah seorang insinyur listrik yang turut membantu Brian merancang dan membuat gitar khasnya, Red Special. Brian belajar di Hampton Grammar School dan kemudian melanjutkan studinya di Imperial College London, tempat di mana ia mengejar gelar di bidang fisika.
First Band: Smile dan Awal Karir
Brian May memulai perjalanan musiknya dengan membentuk band Smile bersama drummer Roger Taylor dan vokalis Tim Staffell pada akhir tahun 1960-an. Meskipun band ini tidak bertahan lama, pengalaman tersebut membuka jalan bagi Brian dan Roger untuk membentuk band legendaris, Queen.
Queen: Mengubah Dunia Musik
Pada tahun 1970, Brian dan Roger bertemu dengan Freddie Mercury dan John Deacon, membentuk Queen. Band ini segera meraih kesuksesan besar dengan kombinasi musik rock yang inovatif, lirik yang mendalam, dan penampilan panggung yang memukau. Album seperti A Night at the Opera dengan lagu legendaris "Bohemian Rhapsody" dan News of the World dengan hit "We Will Rock You" dan "We Are the Champions" menjadi tonggak sejarah dalam dunia musik.
Side Projects dan Solo Works
Di luar Queen, Brian May juga memiliki sejumlah proyek sampingan dan karya solo. Albumnya yang berjudul Back to the Light dirilis pada tahun 1992, menampilkan hits seperti "Too Much Love Will Kill You" dan "Driven by You". Selain itu, ia juga sering berkolaborasi dengan musisi lain dan terlibat dalam berbagai proyek amal.
Queen + Paul Rodgers dan Proyek Terbaru
Setelah kematian Freddie Mercury pada tahun 1991, Queen terus berkarya. Pada tahun 2004, Brian dan Roger Taylor bekerja sama dengan Paul Rodgers, mantan vokalis Free dan Bad Company, membentuk Queen + Paul Rodgers. Mereka merilis album The Cosmos Rocks dan melakukan tur keliling dunia.