Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Ulang Tahun Kapitan Pattimura: Pahlawan Ambon yang Abadi

8 Juni 2024   20:07 Diperbarui: 8 Juni 2024   20:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Ulang Tahun Kapitan Pattimura: Pahlawan Ambon yang Abadi

Hari ini, kita memperingati ulang tahun seorang pahlawan besar yang namanya terukir abadi dalam sejarah perjuangan Indonesia. Kapitan Pattimura, yang dikenal dengan keberaniannya melawan penjajahan Belanda di Maluku, lahir pada 8 Juni 1783. Dalam momen istimewa ini, mari kita mengenang dan menghargai perjuangan serta pengorbanannya yang tak ternilai demi kemerdekaan tanah air.

Mengenang Sang Kapitan: Awal Kehidupan dan Perjuangan

Thomas Matulessy, yang lebih dikenal sebagai Kapitan Pattimura, lahir di Haria, Saparua, Maluku. Sejak muda, ia menunjukkan keberanian dan kecintaan yang mendalam terhadap tanah kelahirannya. Ketika penjajahan Belanda semakin menekan kehidupan rakyat Maluku, Pattimura muncul sebagai pemimpin yang tak gentar untuk melawan.

Pada tahun 1817, Pattimura memimpin pemberontakan melawan kekuasaan kolonial Belanda. Dengan strategi yang cerdas dan semangat yang membara, ia berhasil menggerakkan rakyat Maluku untuk bangkit melawan penindasan. Salah satu pertempuran paling terkenal adalah penyerangan Benteng Duurstede di Saparua, yang menjadi simbol perlawanan rakyat Maluku terhadap penjajah.

Kepemimpinan dan Keberanian yang Menginspirasi

Kapitan Pattimura dikenal bukan hanya karena keberaniannya di medan perang, tetapi juga karena kepemimpinannya yang menginspirasi. Ia mampu menyatukan berbagai kelompok etnis di Maluku untuk bersama-sama berjuang melawan penjajah. Semangat kebersamaan dan solidaritas inilah yang menjadi kunci kekuatan perlawanan rakyat Maluku.

Pattimura juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Ia selalu berusaha untuk mendengarkan keluhan rakyat dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Kepemimpinannya yang inklusif dan egaliter membuatnya dihormati oleh banyak orang, baik kawan maupun lawan.

Pengorbanan dan Warisan Abadi

Sayangnya, perjuangan Kapitan Pattimura harus berakhir dengan tragis. Ia ditangkap oleh Belanda dan dihukum mati pada 16 Desember 1817. Namun, semangat perjuangan dan keberanian yang telah ia tunjukkan tidak pernah padam. Warisan yang ditinggalkannya menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berjuang demi kemerdekaan dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun