Namun, masa pemerintahan Suharto tidak lepas dari kontroversi. Tuduhan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) mencuat di akhir masa pemerintahannya. Rezim Suharto juga dikritik karena kebijakan otoriter yang membatasi kebebasan berpendapat dan menekan oposisi politik. Tragedi Mei 1998, yang ditandai dengan krisis ekonomi dan demonstrasi besar-besaran, akhirnya memaksa Suharto untuk mundur dari jabatannya.
Warisan dan Pengaruh
Terlepas dari kontroversi yang melingkupinya, warisan Suharto dalam pembangunan Indonesia tidak bisa diabaikan. Banyak infrastruktur penting yang dibangun pada masa pemerintahannya, seperti jalan tol, waduk, dan bandara, masih berfungsi hingga saat ini. Peningkatan sektor pertanian juga menjadi tonggak penting dalam swasembada pangan yang pernah dicapai Indonesia.
Sebagai seorang pemimpin, Suharto meninggalkan jejak yang kompleks dan penuh warna dalam sejarah Indonesia. Dia adalah simbol dari era yang membawa perubahan besar, baik positif maupun negatif. Mengenang hari ulang tahunnya adalah momen untuk refleksi, menghargai kontribusinya, serta belajar dari kekurangan yang ada.
Hari ini, kita mengingat Suharto bukan hanya sebagai mantan presiden, tetapi sebagai seorang tokoh yang pernah membawa Indonesia melalui berbagai dinamika sejarah. Semoga refleksi ini dapat menjadi pembelajaran bagi generasi masa kini dan mendatang dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H