Mohon tunggu...
Rully Larasati
Rully Larasati Mohon Tunggu... -

baru setahunan ini menjajal dunia freelancer - yang ternyata menyenangkan dan penuh kejutan!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Demi Menamai Gajah, Puncak pun Macet 13 Jam Lebih

6 Maret 2011   01:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nggak percaya? saya dan sekian puluh (atau ratus) mobil dengan ratusan (atau ribuan) penumpang dari Cipanas - Jakarta dan sebaliknya mengalaminya tuh di hari Nyepi kemarin. gini cerita detailnya - yang bikin EMOSI JIWAAAAAA!!!!!

pagi2 sekitar jam 5.30, saya dan rombongan gereja mau kunjungan ke Panti Asuhan Santo Yusup di Cipanas.bangunnya? sekitar jam 4an deh. biar nggak kena macet dllsb, rombongan berangkat pukul 6 pagi, dan untunglah macet hanya di tempat biasa: pintu tol ciawi dan pasar Cisarua. kami sampai sekitar pukul 8 pagi di Cipanas, ngobrol2 dengan adik2 panti, nyanyi2, menyenangkanlah pokoknya. saya dan keluarga pakai mobil sendiri, karena rombongan bakal ada rencana lanjutan ke Taman Matahari, sementara saya mau duluan cabs karena ada teman yang menikah malamnya di Taman Mini. sekitar jam 12.00-an kami berpisah, saya makan dulu di Cipanas, meninggalkan rombongan. Selesai makan mie godog, saya nggak lama2 leyeh2, soalnya ada warning dari teman yang ketemu di resto itu: buruan turun, biar nggak barengan sama rombongan SBY, nanti macet! waktu itu sekitar jam 13.30an. - dan itu menjelaskan kenapa pas ngelewatin istana cipanas, ada tenda2 dan banyak bener polisi dan mobil2 stasiun televisi.

manusia berencana, pejabat pemerintah menentukan. begitu sampai Ciloto, bet.... antre aja dulu. brenti. total. tadinya masih pede kalau antrean ini hanya sebentar, karena kalau nggak salah, jam 14.30 atau 15.00 itu akan diberlakukan satu arah dari menuju puncak ke Jakarta. jadi nggak apa2 deh nunggu bentar. atau mungkin bentar lagi SBY mau turun dari istana Cikeas, jadilah kudu disteril dulu jalannya. oke oke. nunggu dengan separuh nggak sabar, mesin mobil dimatiin, dan selalu harap2 cemas begitu mendengar suara motor dengan tet-tot-tet-tot dengan harapan jalanan segera dibuka dan semua mobil dan bus bisa meluncur tanpa halangan ke Jakarta. lewat pukul 15.00 masih nggak bergerak sama sekali, perlahan2, satu senti, abis itu brenti lagi. sementara dari arah Jakarta, mobil dan motor masih terus naik. wah, nggak bener nih. sekitar jam 17.00an, akhirnya mobil bisa jalan lebih cepat, udah gembira ria tuh meluncur di tengah2 kabut, dan kesenangan itu hanya berlangsung 5 menit. abis itu brenti lagi. total. nunggu lagiii dan luamaaaaaaaa.....  sekitar pukul 18an, setelah ada rombongan nguing2 dengan nopol B XXXX RFD dan RFS, lewat, akhirnya mobil2 bisa jalan dengan cukup lancar - sini tetep misuh2 dan bete! dan berharap setelah melewati Cisarua dan Taman Safari, semakin besar harapan akan sampai di rumah dengan selamat, dan bisa menikmati bubur ayam panas di TaWan Cibubur Junction.

SALAH BESAR. begitu masuk daerah mega mendung, mobil makin padat, antrean makin panjang, dan... ketebak dong. brenti total. lagi. dan kali ini parkir massal kejadian lagi - nggak hanya di jalan tol dalam kota di hari2 kerja, di Puncak yang konon tempat liburan buat mengurangi stres pun akhirnya menjadi sumber stres baru! saya brenti pas di plang tulisan "Taman Wisata Matahari, 500 M lagi".  udah jam 19, belum ada tanda2 mobil bergerak. semua mobil dan bus mematikan mesin, orang2 satu per satu keluar dari mobil cari makanan (warung padang, bubur ayam, sate kambing, semua laris manis!), borong roti dan air kemasan di Indomaret+Alfa, dan nongkrong2 di pinggir jalan. bahkan, salah satu rombongan bus ada yang ngeluarin tikar untuk lesehan dulu di samping bus.  untung,  balita saya nggak rewel, dia bisa tidur pulas di mobil, nggak pengen keluar2. saya sempet beberapa kali ke luar mobil buat ngelurusin kaki, beli pulsa, dan menghirup udara segar sambil berharap ada kemajuan.  Radio Sonora terus saya dengerin, dan... semakin emosi jiwa ketika mendapat informasi bahwa Bapak Presiden berkunjung ke Taman Safari secara mendadak di hari libur itu dan memberikan nama untuk seekor gajah!!!! -nama gajahnya Unggul. AMPUUUN DIJEEEE.... trus saya pun kemudian sibuk menelepon dan mengirim SMS ke pihak2 terkait - mulai dari ganggu temen SMA yang suaminya kerja di Sonora untuk minta bantu tanyain ada apa -wartawan kan relasinya luas tu, bisa ke polsek mana aja :), trus curhat sama temen, kirim SMS ke SBY, polisi, metro tv, ditlantas, dengan harapan lebih banyak personil polisi atau militer yang turun tangan mengatasi masalah antrean yang mengunci ini.

nggak lama kemudian, mas Nawi, suami temen saya itu telp dan bilang, kemungkinan besar kemacetan itu bermula dari buka tutup yang diberlakukan jadi tertunda karena ada rombongan pejabat pemerintah itu. iya, betul. harusnya bisa dibuka dari jam 15.00-17.00 dari arah Cipanas, tapi ditahan, dan mobil2 diperbolehkan naik. ketika rombongan dah naik ke Cipanas, dibuka satu arah untuk yang turun, tapi udah keburu ada mobil2 yang naik. macet deh. ngunci. tak jelas. ketemu dengan bapak polisi yang ramah sekali, tanya dong udah sampai mana macetnya. dengan senyum penuh kelelahan, beliau mengatakan bahwa kemacetan dah mulai terurai di SPBU Cipayung.  semangat yang sempat padam lama, mulai bersinar lagi. sambil nenteng nasi padang, saya makan di mobil dan berharap kalau mobil-mobil segera bisa jalan.

satu jam nunggu. dua jam. tiga jam. empat jam. belum ada tanda2 kemajuan. kalau rombongan pejabat bisa tidur nyenyak di kamar dan kasur empuk mereka, kami yang terjebak macet, cukup bingung buat ngatur posisi tidur yang enak. duduk kelamaan, pantat pegel. mau lurusin kaki nggak bisa. rebahan, apalagi. tidur pun nggak bisa nyenyak. tidur ayam, sekali2 bangun sambil berharap mobil2 melaju. memasuki jam ke lima, barulah mesin2 mobil mulai nyala. udah pukul 2.38. ampun. semua berjalan perlahan2, dan sudah mulai bisa dibuka dua jalur. tapi emang ya... yang namanya pengendara motor, kadar kesabaran dan keinginan untuk antre dan menunggu itu tipissss... banget. semua antre manis2, eeeeh... pasti adaaaaa... aja yang nyamber di sebelah kanan untuk melaju, dan efeknya ketebak dong. ngunci lagi. pelan-pelan, mobil bisa melaju agak cepat, walaupun kadang tersendat-sendat menunggu antrian.

saya noleh ke sebelah kanan, ke mobil2 yang akan melanjutkan perjalanan ke puncak. aduuuh... perjuangan kalian sama beratnya dengan kami!!! begitu melewati lampu merah ciawi, menuju tol, kelihatan wajah2 lelah pengendara dan penumpang mobil dan bus yang putus asa. mau muter nggak bisa, terjebak di parkiran dadakan lautan kendaraan bermotor. begitu masuk tol, perjalanan langsung lancaaaaarrrrr... banget, dan akhirnya saya tiba di rumah sekitar jam 4an, udah kedengeran orang adzan untuk sholat subuh. berdiri depan pagar rumah, saya cuma ketawa2 aja sama suami, inilah pergi pagi dan pulang pagi yang sesungguhnya!buru2 cuci kaki+tangan+muka, sikat gigi, ganti baju, dan tidoooorrrr!!!!!

saya mau bilang terima kasih sama semua orang yang udah memberikan penghiburan ketika macet total - mas Nawi, Ella, Widi. dan tentunya jajaran kepolisian (salah satunya Pak Supriyatno - kalau nggak salah baca name tag-nya), yang setia berdiri mengatur lalu lintas walaupun banyak banget pelaku kendaraan bermotor (roda 2!) yang bandelnya ampun2.

sekadar tip untuk pejabat pemerintah yang akan melakukan inspeksi mendadak atau kunjungan ke tempat wisata:

1. Hormati aturan yang ada. kalau udah tahu bakal ada jadwal buka-tutup kayak di Puncak, usahakan udah keluar dari Taman Safari sebelum jam buka-tutup, jadi nggak menganggu jadwal yang sudah ada. Keluarlah pukul 14, biar nggak hanya Anda dan rombongan yang melenggang, sementara ribuan orang lainnya (jangan lupa banyak sekali anak!) terlantar nggak karuan.

2. Begitu pula saat pulang nanti. pilih waktunya, sebelum pukul 9 atau setelah pukul 11.30. kasihan dong rakyat yang berencana leyeh2 malahan jadi stres berat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun