Mohon tunggu...
Rully Irham
Rully Irham Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa universitas pamulang dan laman ini saya jadikan sebagai tempat mencurahkan pengetahuan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenis-Jenis Paragraf

28 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sebuah karangan yang utuh dan Panjang, seperti laporan, novel, dan karya ilmiah, tentu terdiri dari beberapa paragraf. Sebuah karangan yang utuh dan panjang itu tidak hanya diisi oleh satu jenis paragraf, tetapi dapat terdiri dari beberapa jenis paragraf yang jenisnya dapat berbeda – beda berdasarkan karakteristiknya.

Namun, dalam kasus ini masih banyak orang – orang yang belum mengetahui jenis – jenis paragraf tersebut. Lantas, bagaimana cara kita bisa mengetahui perbedaan dari jenis -jenis paragraf itu?

Paragraf memiliki beragam jenis, disetiap jenisnya memiliki karakteristik tersendiri. Kita dapat membedakannya berdasarkan beberapa faktor, yaitu :

1. Pola Penalaran

2. Gaya Ekspresi atau Penyampaian

3. Urutan

Paragraf berdasarkan Pola Penalaran

Paragraf berdasarkan Pola Penalaran dapat dibagi menjadi 5 Pola, yaitu Paragraf Deduktif, Paragraf Induktif, Paragraf Campuran, Paragraf Ineratif, dan Paragraf Ide Pokok Menyebar

1. Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak diawal paragraf dan diikuti oleh kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama. 

Contoh : 

"Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. "

Paragraf di atas termasuk paragraf deduktif karena kalimat topiknya terdapat pada awal paragraf. Kalimat topik paragraf tersebut adalah “tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.” Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-  kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir - butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.

2. Paragraf Induktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun