Mohon tunggu...
Rully Irham
Rully Irham Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa universitas pamulang dan laman ini saya jadikan sebagai tempat mencurahkan pengetahuan saya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Arti Tangisan Bayi beserta Refleks-refleks dan Perkembangan Fisik pada Bayi

24 November 2023   06:56 Diperbarui: 24 November 2023   07:06 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Seringkali kita temui banyak yang bertanya - tanya tentang arti dari tangisan bayi dan hal ini pula menjadi pertanyaan yang besar bagi beberapa orang bahkan orang dewasa pun terkadang tidak mengetahui maksud dari tangisan bayi tersebut.
Bayi adalah makhluk yang sulit ditebak dari berbagai aspek, dan ini membuat kita penasaran serta timbul rasa ingin tahu yang begitu dalam sebagai bentuk sikap antisipasi yang disalurkan melalui refleksi sesuai perkembangan mereka (bayi).

Arti Tangis Bayi


"Tak ada bahasa selain tangisan" ujar Dr. Berry Brazelton, dokter spesialis anak dalam bukunya yang berjudul Infants and Mothers. Menurutnya menangis adalah cara paling efektif bagi bayi untuk menarik perhatian. Semakin mengganggu tangisan tersebut, semakin terasa menusuk gendang telinga dan mengacaukan perasaan kita.

"Sebuah bahasa yang kaya, sebuah tangisan dapat berarti lapar, sakit, marah, basah, 'angkat aku!', atau sekedar 'biarkan aku sendiri!'". tambahnya. Ini adalah sebuah sistem sinyal yang efektif bagi sebuah makhluk yang baru mengenal dunia yang menjadikan menangis sebagai cara untuk mendapatkan perhatian atau pertolongan.

Dunstan baby language (DBL) telah menemukan bahasa yang dimiliki bayi di seluruh dunia pada usia 0 - 3 bulan, yaitu terdapat 5 bahasa bayi menurut versi DBL, seperti:
1. "Neh" yang berarti Lapar
2. "Owh" yang berarti Lelah dan mengindikasi bahwa bayi sudah mengantuk
3. "Eh" berarti ingin Bersendawa
4. "Eairh" yang berarti Nyeri (kembung)
5. Heh" yang berarti tidak nyaman

Reflek - reflek pada Bayi


Menurut Dr. Adithama Gunawan, perintis DBL di Indonesia. Bayi mempunyai reflek primitif yang dimiliki sejak dilahirkan dan reflek - reflek ini yang melatar belakangi perekmbangan motorik anak seperti berguling, duduk, merangkak, berdiri, dan lain - lainnya. Reflek ini bersifat Universal dan lambat laun akan menghilang seiring bertambahnya usia yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Kondisi Internal ini mencakup karakteristik yang melekat pada individu, seperti:
1. Tipe Tubuh
2. Motivasi
3. Atribut lainnya yang membedakan seseorang dengan lainnya

Kondisi Eksternal mencakup faktor - faktor yang terdapat di luar individu yang memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penampilan dan gerak seseorang, meliputi:
1. Lingkungan Pengajaran
2. Lingkungan Sosial - Budaya yang lebih luas
Saat bayi barulahir sangatlah tidak berdaya dan masih membutuhkan bantuan serta mnggantungkan diri kepada orang lain, maka dari itu mereka menangis yang merupakan gerak reflek yang dilakukan secara tidak sadar. Selain itu ada gerak reflek yang dilakukan secara sadar dan ini seringkali disebut sebagai gerak dasar yang memberikan suatu gerak otomatis untuk mencapai gerakan - gerakan di masa yang akan datang, seperti gerak berjalan. Bayi jika diangkat kedua kaki menyentuh lantai, maka tekanan pada telapak kaki akan merangsang kaki untuk melakukan aksi berjalan, yang mana seiring berjalannya waktu mereka bisa berjalan dengan sendirinya.

Perkembangan Fisik pada Bayi


Perkembangan adalah proses pematangan, maturasi fungsi organ tubuh termasuk perkembnagn mental, intelegensi, serta prilaku.
Perkembangan fisik bayi adalah serangkaian perubahan fisik yang terjadi selama beberapa bulan pertama kehidupan. Perkembangan ini melibatkan pertumbuhan Organ - organ Tubuh, Sistem Syaraf, dan Kemampuan Motorik yang dapat dengan jelas diamati, Mulai dari:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun