Â
Bertolak dari pembatasan, terwujud dalam aksi kreatif! Bukan rahasia lagi bahwa masyarakat kita dikenal nomor wahid dalam hal tolong menolong dan saling membahu. Ikatan sosial masyarakatnya mampu menjadi pionir dan tiang tumbuhnya perkonomian dan kesejahteraan[3]. Seperti yang dilakukan oleh UMKM Komunitas Jogja Kita. Sadar akan sulitnya masyarakat mengakses barang dan kebutuhan pokok, berbanding lurus dengan sulitnya para pedagang menjual barang dagangan. Komunitas UMKM Jogja Kita melalui Program PARJO (Program Jualan Bersama UMKM Pasar Online) menjadi angin segar ditengah sesaknya nafas perekonomian akibat Covid-19.
Â
Komunitas UMKM Jogja Kita adalah kumpulan pedagang yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah yang berlokasi di Yogyakarta. Tidak jauh berbeda dengan UMKM pada umumnya, kelompok ini menjual barang dan jasa yang diproduksi sendiri dan dipasarkan secara mandiri. Namun, ditengah wabah, kominitas UMKM ini menjelma menjadi payung ekonomi baik anggota maupun bagi masyarakat sekitar. Memanfaatkan teknologi informasi, anggota dalam kelompok ini mulai mempertemukan permintaan dan penawaran barang secara online baik melalui Instagram, Whatsapp atau SMS.
Â
Metode yang digunakan dalam memasarkan produk para pedagang cukup sederhana. Pada pedagang tergabung dalam satu grup obrolan Whatsapp dan saling menawarkan barang dagangan antara satu dengan yang lain. Mereka juga mengunggah jualan pada fitur Status Whastapp, ini memungkinkan untuk dilihat siapapun yang menyimpan kontak/nomor Whatsapp mereka.
Â
Lalu, bagaimana  memperluas jangkauan pasar?
Â
Terdapat beberapa kelebihan yang diperoleh dalam keanggotaan pedagang dalam komunitas UMKM Jogja Kita tersebut. Tujuan berdagang yang sama, penjembatanan kepentingan yang berdampingan, serta membangun jaringan dengan sistem yang ada adalah modal untuk mencapai hasil yang lebih optimal.[4] Banyaknya pedagang yang tergabung dapat menjadi wadah untuk satu sama lain untuk belajar, baik belajar dari segi produksi hingga pemasaran.Â
Â