Mohon tunggu...
Rully Ferdiansyah
Rully Ferdiansyah Mohon Tunggu... -

seorang biasa, tenaga buruh kasar di bidang EDP bagian Hardware, dgn upah minimum tanpa promosi, tidak PD utk melamar wanita, karena takut akan ekonomi yang semakin tak pasti, tapi mencoba untuk menjauhi zina sebisa mungkin, karena kekasih sejati adalah Kekasih Yang Abadi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

#The Ciujung Poetry: Nyanyian Ciujung (Denyut Nadi Ciujung)

22 September 2015   13:52 Diperbarui: 22 September 2015   15:02 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto ilustrasi dari SUngai pasar di Bangkok-Thailand"][/caption]Mari kita tdk mlupakan tempat ini, jgn abaikan kbanggaan idntitas kita, ayo bersatu, kehidupn di bumi Ciujung menjadi satu. maka, biarkan aku meraih tanganmu, kita hnyalah bulir2 padi dalam gurun pasir, lahir dari terpaan angin masa, memberikan tanda khusus. 

maka mari kita berdiri, n lihat di skliling kita skrg, menuju detak jantung Sungai Ciujung. kmanusiaan khilangan wajah'y, mari kita mengerti kemuliaan'y, stiap hari pada setiap org, stiap khidupan trmasuk di Sungai Ciujung

saya sudah lihat hujan, deras menetes di Ciujung
saya meraba air hitam di Ciujung
sya merasakan gatal'y kulitku di Sungai Ciujung
sekarang saya percaya ... pada Sungai Ciujung..
seberapa jauh kita mendatanginya

dan seberapa jauh kita pergi
hujan tak jatuh
pada satu atap sendirian.. (menuju detak jantung Sungai Ciujung)..

Rully Ferdiansyah, Serang, 14 Sptmber 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun