Mohon tunggu...
Rullida Rachman
Rullida Rachman Mohon Tunggu... Guru - Guru

bisnis dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diam dalam Kesantunan: Mengapa Mendengarkan Hingga Selesai adalah Tindakan Adab yang Penting

10 Juni 2023   12:15 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam dunia yang serba cepat dan sibuk saat ini, seringkali kita terjebak dalam budaya berbicara yang cepat dan terburu-buru. Dalam prosesnya, kita sering melupakan pentingnya adab dan kesantunan dalam berkomunikasi. Salah satu aspek penting dari adab yang sering terlupakan adalah mendengarkan dengan sabar dan mengizinkan orang lain untuk menyelesaikan pembicaraannya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa mendengarkan hingga selesai adalah tindakan adab yang penting, dan mengapa kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Membangun Hubungan yang Kuat

Mendengarkan hingga selesai adalah cara yang efektif untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain. Ketika kita memberikan waktu dan perhatian kepada seseorang, itu menunjukkan bahwa kita menghormati mereka dan nilai pendapat mereka. Hal ini membantu menciptakan ikatan emosional dan saling pengertian yang lebih dalam antara individu-individu.

Menghindari Salah Paham dan Konflik

Salah satu konsekuensi dari sering memotong pembicaraan orang lain adalah terjadinya kesalahpahaman dan konflik. Ketika kita tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyelesaikan kalimatnya, kita mungkin mengabaikan informasi penting atau gagal memahami konteks secara keseluruhan. Hal ini dapat memicu ketegangan dan memperburuk hubungan interpersonal.

Menghargai Perspektif Lain

Dengan mendengarkan hingga selesai, kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengungkapkan pandangan dan perspektif mereka secara lengkap. Setiap individu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda, dan dengan mendengarkan dengan sabar, kita dapat memperluas pemahaman kita tentang dunia dan menghargai perspektif yang beragam.

Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Mendengarkan hingga selesai adalah tindakan adab yang penting dalam mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik. Dengan memberikan perhatian penuh kepada pembicara, kita dapat melatih diri untuk fokus dan memahami pesan yang disampaikan secara lebih efektif. Hal ini membantu kita menjadi komunikator yang lebih baik dan menghindari kesalahan atau kesalahpahaman dalam komunikasi.

Menciptakan Lingkungan yang Menghargai

Dalam konteks sosial atau profesional, mendengarkan hingga selesai adalah cara yang efektif untuk menciptakan lingkungan yang menghargai. Ketika kita memberikan ruang kepada orang lain untuk berbicara dan menyelesaikan pikirannya, kita menunjukkan bahwa setiap individu memiliki suara yang berharga. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan, mengurangi tekanan, dan menciptakan atmosfer yang lebih inklusif.

Diam dalam kesantunan dan mendengarkan hingga selesai adalah tindakan adab yang penting dalam berkomunikasi. Ketika kita memberikan waktu, perhatian, dan kesempatan kepada orang lain untuk menyelesaikan pembicaraannya, kita membangun hubungan yang kuat, menghindari konflik, menghargai perspektif lain, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan menciptakan lingkungan yang menghargai. Mari kita mempraktikkan tindakan adab ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa mendengarkan hingga selesai bukan hanya tentang memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, tetapi juga tentang memperlihatkan ketertarikan dan empati terhadap apa yang mereka sampaikan. Ini melibatkan menghindari gangguan dan distraksi yang dapat mengganggu fokus kita saat berkomunikasi.

Dalam era digital yang penuh dengan gangguan seperti ponsel cerdas dan media sosial, menjaga kesantunan dalam mendengarkan menjadi semakin penting. Ketika kita terus memeriksa telepon atau membiarkan pikiran kita melayang ke hal lain saat orang lain berbicara, kita tidak hanya menunjukkan kurangnya adab, tetapi juga mengirimkan pesan bahwa apa yang mereka katakan tidak begitu penting bagi kita.

Mendengarkan hingga selesai juga mencerminkan kesopanan dan rasa hormat terhadap orang lain. Ini menunjukkan bahwa kita menghargai kontribusi mereka dalam percakapan dan menghormati kebebasan berbicara mereka. Dalam budaya yang saling terhubung dan inklusif, adab ini menjadi landasan penting dalam membangun kerjasama dan keharmonisan antarindividu.

Untuk dapat mendengarkan hingga selesai dengan baik, diperlukan keterampilan komunikasi yang efektif, seperti aktif mendengarkan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan yang tepat. Ini tidak hanya menunjukkan bahwa kita menghargai pembicara, tetapi juga memperkuat pemahaman kita terhadap topik yang sedang dibahas.

Kesadaran diri juga penting dalam menjaga adab mendengarkan. Kita perlu mengenali kecenderungan kita sendiri untuk terburu-buru berbicara atau memotong pembicaraan orang lain. Dengan kesadaran diri yang baik, kita dapat memperbaiki kebiasaan-kebiasaan tersebut dan menjadi pendengar yang lebih baik.

Dalam kesimpulannya, mendengarkan hingga selesai adalah tindakan adab yang penting dalam berkomunikasi. Ini membangun hubungan yang kuat, mencegah konflik, menghargai perspektif lain, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan menciptakan lingkungan yang menghargai. Mari kita terus mengasah kemampuan kita dalam mendengarkan dengan kesantunan dan memberikan penghormatan kepada orang lain, sehingga kita dapat menciptakan komunikasi yang lebih bermakna dan hubungan yang lebih kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun