Desa Caturtunggal papringan, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, Yogyakarta – Sungai Gadjah Wong, merupakan sungai yang mengalir di dekat perumahan warga Desa Caturtunggal dan sekitarnya. Sungai/kali ini juga berada di sebelah utara UIN Sunan Kalijaga/Museum Affandi.
Sungai Gadjah Wong setiap tahunnya pasti mengalami banjir. Namun sekarang setelah adanya talud bantuan dari pemerintah keadaan sungai sudah aman dari banjir. Peristiwa banjir pada tahun 2016 merupakan banjir tebesar yang pernah terjadi di sungai gajah wong ini. Kejadian ini menyebabkan bebrapa rumah warga yang ada dipemukiman tersebut hancur ikut terbawa aliran banjir.
Penyebab Pencemaran Sungai Gadjah Wong
Dalam beberapa tahun terakhir, sungai yang dulunya jernih ini telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah bagi sebagian warga. Limbah rumah tangga, plastik, dan lainnya menjadi pemandangan umum di sepanjang aliran sungai. Keadaan ini semakin diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan minimnya fasilitas pengolahan sampah yang memadai.
Menurut Bapak Bd (47), seorang warga asli yang telah lama tinggal di Desa Caturtunggal, Beliau juga adalah Ketua RT 07, RW 02 Papringan dan merupakan Ketua Komunitas Peduli Gadjah Wong (KPGW) se-Papringan. Kondisi sungai semakin cukup membaik dari setiap tahunnya dikarenakan adanya talud (dinding yang terbuat dari beton atau batu kali yang disusun sebagai penahan tanah) dari pemerintah masyarakat mulai sadar dengan sampah, sehinggga mulai mengurangi aktivitas yang tidak baik tersebut. Sungai ini juga sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat untuk memancing ikan bagi masyarakat setempat dan lainnya
Dampak Pencemaran Terhadap Lingkungan Keamanan dan Kesehatan
Pencemaran sungai ini telah menimbulkan dampak serius bagi lingkungan sekitar. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah banjir. Sampah yang menumpuk di sungai menyebabkan aliran air terhambat. Tetapi penyebab banjir sendiri masih tidak diketahui dikarenakan air sungai tiba-tiba meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Dalam setahun terakhir saja, sungai Gadjah wong digenangi banjir sampah.
Selain banjir, pencemaran sungai juga membawa ancaman penyakit bagi warga. Air sungai yang tercemar menjadi sarang bagi berbagai macam bakteri dan virus. Warga sering kali mengalami penyakit demam berdarah akibat kontak langsung dengan air sungai yang tercemar. Sampah yang dibuang juga menimbulkan bau yang menyengat bagi warga sekitar pemukiman.
Keamanan sungai bagi warga sendiri terutama anak-anak sangat perlu diperhatikan, seperti dulu sebelum adanya talud sering terjadi kejadian anak-anak dibawah usia 7 tahun dan yang baru belajar jalan sekitar 1 tahun atau 2 tahun. “Ketika orang tuannya lengah anak bermain di sungai jalan sendiri, akhirnya terjatuh ke sungai. Kejadian pernah dialami oleh dua warga, Alhamdulillah warga bisa ditemukan dan dalam keadan masih selamat. Tetapi sekarang sudah aman dari kejadian seperti itu” ujarnya.
Upaya Penanggulangan dan Kendala yang Dihadapi