Mohon tunggu...
Ruli Trisanti
Ruli Trisanti Mohon Tunggu... Guru - pengajar

pengajar yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menolak Rindu

10 November 2023   11:30 Diperbarui: 10 November 2023   11:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baling-baling kipas dalam kamar

hembuskan desir angin gemuruh

meronta dalam alunan sumbang.

Dingin seluruh ruang, seluruh lorong

tak juga dinginkan batin

oleh nyanyian sunyi.

Aku mengusirnya jauh.

Aku menolaknya mentah

rasa rindu rajai kalbu

Jangan ganggu aku!

Pergi ke lorong asalmu!

Denting waktu melambat berputar

entah apa yang terjadi?

Aku berhenti dalam persimpangan.

Jangan lagi datang!

kita ada bukan untuk menyatu

satu tubuh melawan gelombang.

Kita hanya buih-buih hempasan yang bertemu

Malam ini detik merangkak melamban

mata terjaga, dada mendentum

menunggu malam kelam berganti seluet pagi

Kali ini aku sedang menolakmu, rindu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun