Mohon tunggu...
Ruli Trisanti
Ruli Trisanti Mohon Tunggu... Guru - pengajar

pengajar yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Malu Padamu

2 November 2023   09:39 Diperbarui: 2 November 2023   09:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersentak dari tidurku semalaman.

Aku terduduk menyebut nama-Mu

Wajahnya hadir dalam mimpiku.

Bukan hanya wajah yang mengilas kabut.

Lalu hilang meninggalkan tanya.

Dia datang dengan semua kebrutalan hasrat.

Tertawa lepas penuh kepuasan.

Aku malu pada-Mu

mengapa dia mengisi penuh

hipotasamusku.

Sesungguhnya aku pun tak mengundang

datang serupa udara gunung.

Dingin pekat wangi daun-daun hutan.

Aku malu pada-Mu

seluruh aroma tubuhnya

melekat pada bantal

pada tiap cela kasur

pada tiap tarikan udara 

oleh hidungku.

menjadi tarian-tarian syahdu 

dalam angan-anganku

walau tiap kali ku mengusirnya

dengan rayu merdu

dengan tangis tipu

segala yang ada di benakku

Aku malu pada-Mu.

Aku tak pernah mengundang.

daya upayaku mengusirnya pergi.

Namun, di akhir perdebatan.

Aku memintanya kembali.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun