Berkeinginan untuk melakukan aborsi, atas dasar alasan apapun, tentunya Anda harus mempertimbangkan mengenai keamanan dari proses aborsi tersebut. Jangan sampai Anda nekat untuk melakukan aborsi yang justru membahayakan kesehatan dan nyawa Anda sendiri. Tetapi aborsi seperti apakah yang dikatakan aman?
Menggunakan Metode Aborsi yang Aman Sesuai Rekomendasi WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan tiga metode aborsi yang aman untuk dilakukan, tergantung pada usia kehamilan. Adapun metode aborsi yang dimaksud adalah yaitu:
- Aborsi medis (medical abortion)
Aborsi medis merupakan metode aborsi yang dilakukan menggunakan obat yang disebut misoprostol dan mifepristone, atau hanya menggunakan misoprostol saja, untuk memicu terjadinya keguguran. Metode aborsi ini dapat digunakan untuk kehamilan hingga usia maksimal 24 minggu. Akan tetapi, dosis dan regimen yang berbeda juga dapat berlaku, tergantung pada usia kehamilan.
- Vakum Aspirasi (VA)
Metode aborsi vakum aspirasi ini melibatkan evakuasi isi rahim, baik secara manual menggunakan aspirator plastik genggam maupun menggunakan pompa vakum elektrik. Tingkat keberhasilan dari metode ini mencapai 98% sampai dengan 100%, untuk usia kehamilan maksimal 14 minggu. Sementara waktu yang dibutuhkan untuk proses aborsi menggunakan metode vakum aspirasi ini berkisar antara 10 hingga 15 menit, tergantung pada usia kehamilan. Dapat pula dilakukan pada tingkat dasar untuk pasien rawat jalan dengan menggunakan anestesi lokal.
Umumnya, pasien yang melakukan aborsi menggunakan vakum aspirasi sudah dapat langsung pulang 30 menit setelah menjalani metode ini.
Inilah cara yang paling banyak dipakai oleh sebagian klinik aborsi legal di Dunia Termasuk di Klinik Aborsi di Jakarta, Indonesia. Selain tanpa meninggalkan bekas/tanda, Vakum aspirasi sangat efektif dan sangat minim efek samping.
- Dilatasi dan Evakuasi (D&E)
Metode Dilatasi dan Evakuasi membutuhkan penyedia layanan kesehatan yang terampil sekaligus berpengalaman. Dimana metode ini digunakan untuk menggugurkan kandungan yang sudah memasuki trimester kedua, biasanya setelah kehamilan melewati usia 14 minggu.
Prosedur D&E biasanya dapat dilakukan pada pasien rawat jalan. Anestesi umum tidak diperlukan dan berpotensi meningkatkan risiko. Prosedur Dilatasi dan Evakuasi biasanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit.
Metode Aborsi Dilakukan di Klinik Aborsi Resmi
Bukan hanya harus menggunakan metode aborsi yang direkomendasikan WHO, aborsi yang aman juga perlu dilakukan di klinik aborsi yang baik dan benar seperti klinik raden saleh. Bagaimana syarat klinik aborsi resmi yang dikategorikan baik dan benar untuk menangani aborsi?