Anda pasti pernah mendengar atau membaca tentang bahaya ibu hamil naik pesawat. Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa bepergian dengan kendaraan udara akan membawa dampak berbahaya bagi janin yang di dalam kandungan. Tapi, apakah hal ini sudah sesuai dengan pemahaman ilmu kesehatan?
Secara umum, komunitas tenaga medis menyarankan bagi para ibu hamil untuk tidak bepergian selama 12 minggu pertama kehamilan. Ini karena tingginya risiko keguguran serta mungkin saja sang ibu sedang mengalami morning sickness. Meski banyak ibu hamil mengaku tidak memiliki masalah apa pun dengan penerbangan di trisemester pertama, namun ada beberapa bahaya ibu hamil naik pesawat yang harus Anda ketahui.
- Gangguan pada Janin
Ketika tubuh terkena paparan radiasi atmosfer di ketinggian tertentu, ada dua risiko yang mungkin bisa terjadi. Pertama penggumpalan darah pada vena dan varises. Untuk yang pertama ini Anda bisa mengatasinya dengan mengenakan stoking kompresi  atau kaus kaki khusus untuk ibu hamil yang melakukan penerbangan.
Risiko yang kedua adalah terjadinya keguguran dan gangguan pada janin. Hal ini sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan jika Anda hanya sesekali melakukan penerbangan. Untuk ibu hamil yang sering melakukan penerbangan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Menurunnya Kadar Oksigen dalam Darah
Bagi ibu hamil yang tidak memiliki kondisi tubuh yang fit, disarankan untuk tidak melakukan penerbangan di trisemester pertama. Ini karena selama penerbangan, tekanan udara di sekitar Anda akan menurun yang berakibat pada menurunnya kadar oksigen dalam darah. Namun jika kondisi Anda cukup sehat, tidak ada yang perlu dicemaskan.
Tips untuk Melakukan Penerbangan Selama Masa Kehamilan
Menurut kesehatan, usia terbaik untuk melakukan perjalanan dengan pesawat semasa hamil adalah sekitar minggu ke-14 sampai minggu ke-28. Di masa-masa ini biasanya Anda sudah merasa nyaman dengan kehamilan dan risiko terjadinya kelahiran prematur atau keguguran pun tidak tinggi.
Lantas, apa saja yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan penerbangan di masa kehamilan? Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan seperti berikut:
- Konsultasikan dengan dokter tentang aman atau tidaknya perjalanan Anda
- Jangan lupa berkonsultasi dengan maskapai karena mereka biasanya punya kebijakan tersendiri terkait penumpang yang hamil
- Pilih bangku yang nyaman agar Anda bisa sesekali melakukan peregangan dengan mudah
- Selalu gunakan seat belt demi mengurangi risiko terjadinya guncangan atau benturan selama penerbangan
- Hindari minuman bersoda atau makanan yang mengandung gas sebelum terbang untuk mencegah mual selama perjalanan
- Hindari membawa bawaan yang terlalu berat
- Kemas semua kebutuhan yang paling penting dalam satu tas. Ini demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan misalnya kehilangan koper
- Pakailah pakaian yang nyaman karena demi mempermudah gerak Anda. Karena kaki bisa membengkak selama penerbangan, gunakan stoking kompresi untuk memperlancar peredaran darah
- Bawa camilan seperti granola bars atau makanan kecil lainnya. Tapi ingat, jangan mengudap terlalu banyak atau memakan makanan yang mengandung garam terlalu banyak. Buah-buahan kering adalah pilihan camilan yang cukup bagus untuk dibawa dalam penerbangan.
- Akan lebih bagus jika ada seseorang yang menemani Anda selama perjalanan. Setidaknya, tetaplah berhubungan dengan seseorang atau dokter Anda untuk berkonsultasi jika ada masalah selama penerbangan.
Melakukan perjalanan ketika hamil bisa jadi sesuatu yang menakutkan untuk Anda. Memang ada bahaya ibu hamil naik pesawatyang dijelaskan oleh kesehatan. Namun jika Anda santai dan melakukan prosedur seperti yang disarankan oleh dokter dan maskapai, mudah-mudahan perjalanan Anda akan tetap menyenangkan. Jadi, santai saja dan nikmatilah perjalanan Anda semasa hamil!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H