Mohon tunggu...
Ruli Mustafa
Ruli Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

THE TWINSPRIME GROUP- Founder\r\n"Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihat apa yang disampaikannya" (Ali bin Abi Thalib ra). E-mail : hrulimustafa@gmail.com. Ph.0818172185. Cilegon Banten INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

22 Januari 2018   20:50 Diperbarui: 22 Januari 2018   20:55 4127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas juga ditandai oleh semakin mudahnya akses masyarakat terhadap sektor pangan (sembako murah dan cukup pasokan), perumahan yang terjangkau, sandang, kesehatan serta pendidikan yang terjamin. Seringkali direkomendasikan bahwa langkah yang dapat ditempuh guna meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi adalah melalui revitalisasi sektor-sektor yang 'tradeable' berorientasi ekspor, yakni melalui penguatan pembiayaan, penguatan sumber energi, hingga penguatan infrastruktur. 

Jadi bukan sekedar memperbanyak pembangunan infrastruktur saja, namun juga pada kualitas pelayanannya yang efisien dan berdaya saing. Pemangkasan waktu pengurusan investasi hingga pengurangan apa yang disebut sebagai "dwelling time" (waktu tunggu pengurusan) di pelabuhan niscaya akan mengurangi biaya-biaya logistik. 

Ekonomi berbiaya tinggi (high cost economy) yang timbul akibat berbagai pungutan liar dan korupsi juga menghambat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Karena itulah diperlukan kepemimpinan yang tegas dan konsisten memegang komitmen memberantas korupsi dengan segala jenisnya hingga ke akar-akarnya. Upaya meningkatkan sumber dana dari swasta dapat ditempuh dari perbaikan iklim investasi. Reformasi birokrasi ditujukan untuk mengeliminir semua pengeluaran yang tidak efisien serta lebih meningkatkan lagi koordinasi diantara instansi terkait. 

Ruang fiskal yang tersedia harus efektif penggunaannya pada semua sektor penting perekonomian, terutama ke sektor-sektor produktif. Sementara konsumsi masyarakat memang perlu dijaga, namun stimulusnya jangan sampai membuat konsumerisme meningkat. Tapi justru mengarahkan masyarakat pada konsumsi yang bernilai tambah. 

Masyarakat bisa lebih diberdayakan untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif, terutama di wilayah-wilayah pedesaan hingga pada para keluarga nelayan di pesisir pantai yang banyak tersebar di tanah air, untuk itu perlu dicanangkan pola penyaluran kredit yang lebih merakyat dan menjangkau golongan pengusaha pedesaan yang memiliki kapasitas produktif. Langkah revitalisasi juga harus dijalankan di sejumlah sektor riil tradeable utama seperti industri tekstil, otomotif, elektronik, semen, pertambangan dan energi, serta pertanian untuk meningkatkan kinerjanya. 

Tak kalah penting adalah faktor keamanan dan dukungan masyarakat, artinya stabilitas politik penting dikedepankan . Karena itu semua pihak harus berupaya secara bersama mendukung penuh kebijakan yang pro-job (menyerap lebih banyak tenaga kerja), pro-poor (mengentaskan kemiskinan) dan pro growth & equality (pertumbuhan yang merata dan mensejahterakan). Yang penting pemerintah juga harus memiliki kemauan politik serta berkomitmen menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi sebagai prioritas kebijakan yang utama, itulah sejatinya substansi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. (*).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun