Liga Inggris adalah salah satu liga sepak bola terbaik di dunia. Liga ini menampilkan klub-klub besar seperti Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester City yang memiliki pemain-pemain bintang, pelatih-pelatih handal, dan stadion-stadion megah. Liga Inggris juga memiliki daya tarik komersial yang tinggi, dengan hak siar yang bernilai miliaran dolar dan pendapatan sponsor yang melimpah. Tidak heran jika banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia yang mengikuti perkembangan liga ini.
Lalu, bagaimana dengan Liga Indonesia? Apakah liga kita bisa menyaingi atau setidaknya mendekati kualitas Liga Inggris? Sayangnya, jawabannya adalah tidak. Ada banyak faktor yang membuat Liga Indonesia masih jauh tertinggal dari Liga Inggris, baik dari segi sportif maupun bisnis. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:
- Manajemen klub yang buruk. Banyak klub di Liga Indonesia yang tidak memiliki manajemen yang profesional dan transparan. Klub-klub ini sering mengalami masalah keuangan, seperti utang, gaji pemain yang tidak dibayar, dan dana operasional yang tidak mencukupi. Akibatnya, kualitas pemain dan pelatih pun menurun, dan prestasi klub pun tidak stabil.
- Kualitas infrastruktur yang rendah. Stadion-stadion di Liga Indonesia masih banyak yang tidak memenuhi standar internasional. Fasilitas-fasilitas seperti lapangan, tribun, penerangan, ruang ganti, dan toilet masih banyak yang kurang layak. Selain itu, akses transportasi dan keamanan stadion juga masih perlu ditingkatkan. Hal ini tentu berpengaruh pada kenyamanan dan keselamatan para pemain, ofisial, dan penonton.
- Kurangnya dukungan pemerintah dan sponsor. Pemerintah dan sponsor masih kurang memberikan dukungan yang optimal untuk pengembangan sepak bola di Indonesia. Pemerintah masih belum memiliki kebijakan yang jelas dan konsisten untuk mengatur dan mengawasi organisasi sepak bola di Indonesia. Sponsor juga masih kurang tertarik untuk berinvestasi di Liga Indonesia karena kurangnya eksposur media dan nilai jual liga kita.
- Rendahnya kualitas pemain dan pelatih lokal. Pemain dan pelatih lokal di Liga Indonesia masih belum mampu bersaing dengan pemain dan pelatih asing di Liga Inggris. Pemain lokal masih kurang memiliki skill, fisik, mental, dan disiplin yang tinggi. Pelatih lokal juga masih kurang memiliki lisensi, pengalaman, dan visi yang jelas. Hal ini terlihat dari minimnya pemain dan pelatih lokal yang berkarier di luar negeri atau membawa tim nasional meraih prestasi.
- Kurangnya kompetisi yang sehat dan fair play. Liga Indonesia masih sering diwarnai oleh berbagai masalah seperti pengaturan skor, kekerasan suporter, intimidasi wasit, dan sanksi-sanksi dari federasi internasional. Hal ini tentu merusak citra dan kredibilitas liga kita di mata dunia. Selain itu, kompetisi juga kurang sehat karena adanya dominasi beberapa klub besar yang memiliki kekuatan finansial lebih besar daripada klub-klub lain.
Dari faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa Liga Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk bisa seperti Liga Inggris. Diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam sepak bola di Indonesia untuk memperbaiki kondisi liga kita saat ini. Hanya dengan begitu, kita bisa berharap bahwa suatu hari nanti Liga Indonesia bisa menjadi salah satu liga terbaik di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H