Pada era saat ini, kata AI atau Artificial Intelligence sudah tidak asing lagi didengar di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pelajar. Hal ini dikarenakan AI dikenal dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penggunanya berikan, dimulai dari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bidang akademik, memberikan ilustrasi gambar, menjawab pertanyaan seputar kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, AI dipandang sangat membantu pekerjaan masyarakat pada saat ini.Â
Beberapa contoh AI yang sering digunakan seperti ChatGPT, Gemini, dan Character.AI. Lalu beberapa pekan belakangan ini muncul sebuah AI yang diluncurkan oleh Meta, yaitu perusahaan yang menyediakan layanan media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp. Nama AI yang diluncurkan adalah Meta AI. Hal ini tentu menarik para pengguna platform media sosial yang menyediakan layanan tersebut, lantaran para pengguna tidak perlu membuang waktunya untuk membuka aplikasi lain jika ada pertanyaan yang penggunanya tidak ketahui apabila mereka kebetulan sedang membuka media sosial  yang memberikan layanan ini.
Kemunculan fitur ini tentu memberikan efek positif dan efek negatif pada penggunanya. Seperti AI pada umumnya, Meta AI dapat membentu pekerjaan menjadi mudah, terlebih fitur ini berada di dalam aplikasi media sosial sehingga mempermudah pengguna jika melakukan pekerjaan secara berkelompok. Namun, fitur ini juga memberikan efek negatif seperti membuat penggunanya menjadi malas (ketergantungan), memberikan efek psikologis karena ada kemungkinan pengguna menjadikan AI lawan bicara (curhat), dan dapat menyebabkan pengguna tidak bisa mengambil keputusan karena akan selalu bertanya kepada AI terlebih dahulu.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya ada beberapa hal yang harus pengguna lakukan atau pahami sebelum menggunakan AI, yaitu;Â
- Mengerti apa itu AI dan bagaimana batasan dalam menggunakannya.
- Memahami bahwa AI digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia,namun bukan berarti semua pekerjaan sepenuhnya diserahkan kepada AI.
- Memahami bahwa untuk tidak sepenuhnya berpatokan kepada AI, pengguna harus dapat mengambil keputusan atau mencari jawaban dari persoalan dari sumber lainnya.
- Memahami bahwa AI dapat digunakan untuk belajar, namun hanya sebagai sumber inspirasi. Belum tentu jawaban dari AI sepenuhnya benar.
- Memahami bahwa menggunakan AI untuk hal-hal positif dan tidak menyalahgunakannya untuk hal yang membawa keburukan.
- Memiliki kesadaran dan paham untuk tidak terlalu bergantung kepada AI.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, seharusnya pengguna layanan AI pada era sekarang dapat menggunakan AI dengan efisien dan tidak menyalahgunakan kemajuan teknologi saat ini. Diharapkan seluruh pengguna AI menyadari dan siap mempertanggung jawabkan sikap mereka dalam menggunakan AI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H