Mohon tunggu...
R_u_L
R_u_L Mohon Tunggu... jurnalis -

My Wonderful Life

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Kampung Al-Munawar, Gulali Diuleni Anak-anak Ini

14 Maret 2017   23:33 Diperbarui: 14 Maret 2017   23:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba ingat-ingat, udah berapa lama kalian gak nyicipin gulali? pasti kangen ya dengan nama jajanan yang satu ini. Beruntungnya, sekarang kamu bisa request jajanan ini di salah satu kampung yang udah diresmikan sebagai kampung wisata, yakni Kampung Arab Al-munawar 13 Ulu Palembang.

Saat seputarsumsel.com mengikuti acara peresmian kampung wisata Al-Munawar kami bertemu dengan anak-anak kampung Arab penjual gulali, di lorong jalan kampung menuju pinggir sungai.

Thalha (7), anak perempuan berambut pendek yang bernama lengkap Thalha Talita Shahab, sedang sibuk menguleni gulali berwarna kuning. Tangannya dengan cekatan menguleni, dibantu stick eskrim ditangannya.

Harga untuk satu stick gulali jualan Thalha dijual seharga Rp 2000. Ketika ditanya, siapa yang menyuruhnya untuk berjualan gulali, Thalha yang merupakan anak ketiga dari pasangan Khaidar dan Fatma ini langsung menjawab dengan polosnya,” Gak ada. Mau jual sendiri. Dibuatin sama Umi, trus jualan,” ungkapnya.

Diakui Thalha, ia sudah belajar menguleni gulali sejak berusia 3 tahun, diajari oleh Khalatih, yakni sebutan bibi di kampung arab. Dan ketika ditanya, kenapa mau berjualan gulali seperti ini, Thalha menjawab dengan santai,”Uang jualannya buat nabung.”

Ternyata, Thalha yang saat ini bersekolah di SD Adabiyah Darat kelas 2 ini gak sendirian. Ia dibantu sang kakak perempuan, Nabila dan teman-teman cilik lainnya. Mereka sibuk menguleni gulali bersama-sama. Bukan hanya sesama anak kecil yang sibuk membeli, bahkan pengunjung yang lewat juga banyak yang tertarik dan membeli gulali tersebut.

Gulali sendiri terbuat dari gula yang dimasak dengan air lalu didinginkan dan dikasih pewarna sesuai keinginan. Ada warna kuning, hijau, biru, dan lain-lain. Di tangan Thalha, kamu bisa membeli gulali yang diuleni ataupun yang langsung diambil menggunakan stick.

Sang ibunda Thalha, Fatma mengatakan, biasanya memang jika ada acara di kampung Arab Al-Munawar, Thalha kepingin berjualan gulali. “Iya, anaknya aktif, jadi saya turuti saja. Ini juga kegiatannya positif,” ujarnya senang.

Mau pesan jajanan gulali dan diuleni langsung oleh anak-anak kampung Arab? Dateng aja langsung di kampung Arab Al-Munawar ini. Pst, selain gulali, kamu juga bisa loh memesan makanan khas kampung ini, mulai dari Nasi Kebuli hingga kopi rempah sambil berkeliling menikmati keindahan kampung yang sudah berdiri ratusan tahun ini. (RuL/17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun