Mohon tunggu...
Rukyal B Ibradi
Rukyal B Ibradi Mohon Tunggu... -

Anak bangsa yang sedang dalam perjalanan, berdomisili di Pennsylvania. Link: Berita Indonesia (www.beritaindonesia.co.id).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pelajaran dari Thaif

28 Juli 2011   05:11 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 3097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Coba kita refleksikan  sekiranya kita berada dalam posisi Rasul,  disiksa, dihina, dicaci maki, disoraki, difitnah, bahkan disumpahin sebagai sesat. Siksaan badan dan terlebih-lebih hati yang terluka sangat dalam. Kemudian ada seseorang yang sangat kuat menawarkan jasa untuk membuat perhitungan dengan kaum zhalim tersebut. Mungkin kita akan langsung menerima tawaran tersebut. Namun tidak demikian dengan Rasulullah !

Pandangan beliau senantiasa tertuju kepada masa depan. Itulah pemimpin visioner. Melihat asas kemanfaatan  ke masa depan didasarkan atas rasa kasih sayang yang sangat besar kepada kaum dan bangsa. Kepada kemanusiaan. Muhammad   berharap dari kota Thaif suatu masa kelak akan lahir generasi Ilahiyah, generasi yang akan membela perjalanan menuju masa hadapan kelak. Seandainya kota Thaif dihancurleburkan - sebagaimana  negeri kaum Luth - tentu harapan doa tersebut taklah  akan bisa jadi kenyataan.

Ada kisah lain pada masa awal dakwah beliau di ibukota Makkah, tentang dua orang pejabat tinggi pemimpin koalisi Quraisy. Umar bin Khattab dan Abul Hakam bin Hisyam alias Abu Jahal, yang  sedang naik daun dengan kekuasaannya. Keduanya begitu benci terhadap Muhammad dan pengikutnya. Keduanya punya karakteristik yang hampir mirip, yaitu kharisma yang besar dan kedudukan politik dan militer yang sangat kuat, bahkan ditakuti oleh banyak orang. Kabarnya, yang  takut kepada Umar saat itu tak hanya manusia saja. Syetan juga akan  lari menepi manakala Umar berjalan ke arahnya.

Melihat potensi tersebut Rasulullah SAW mendoakan agar minimal salah satu dari mereka menjadi pengikut. Do'a Rasulullah terkabul. Sejarah kemudian - bahkan sampai saat ini, mencatat nama Umar  dengan goresan tinta emas peradaban. Karena itu marilah kita membangun peradaban  dengan semangat Tuhan ketika mengatakan : "Siapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari (kekuatan) kuda-kuda yang ditambat untuk berjuang, yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh , musuhmu dan orang selain mereka yang tidak mengetahui sedang Allah mengetahui. Apa saja yang kamu programkan  pada jalanNya, niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan tidak akan dianiayakan". ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun