[caption id="attachment_249937" align="aligncenter" width="691" caption="Dear Venus"][/caption]
Mengapa jika kutulis surat merasa ini hanya untuk mu Dalam diriku bergelora rindu nilainya berbanding tiada Kadang kesepian kusebut cinta, mentasmiyah nama mu yakin sekali Apa kau wajib menjelma tanda setia Semacam tak percaya.. ku sebut berulang lagi nama mu pada secarik kertas merah jambu aroma tintaku Setiap jeda kata kuberi celah di akhiri tanda tanya agar nanti cinta bisa berharap
Menanti disepanjang senja, hingga langit selamanya magenta Jika benar waktu memang berputar, seharusnya kita kembali bertemu di Titik Senja yang tadi. Tetap saja kau senja meski tanpa aku Kupastikan kau selalu mengingatku ! memanggilku dan enggan pulang
Ku letakkan surat rindu itu diranting terlembut di dahan pohon cemara yang pernah kulakukan dulu sampai luruh helai daun terakhir hingga kertas memutih di musim beku yang tak pernah meragu membekukan apa pun. kerinduan harapan kenangan mendambamu
DAN KAU BOLEH TAK MENCINTAIKU LAGI SETELAH ITU TANPA SEPI YANG CEMBURU <3 Â VENUS Â <3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H