Mohon tunggu...
Rukun Riyadin
Rukun Riyadin Mohon Tunggu... wiraswasta -

sederhana apa adanya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dear Venus

25 April 2013   03:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:38 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13668368042023101401

[caption id="attachment_249937" align="aligncenter" width="691" caption="Dear Venus"][/caption]

Mengapa jika kutulis surat merasa ini hanya untuk mu Dalam diriku bergelora rindu nilainya berbanding tiada Kadang kesepian kusebut cinta, mentasmiyah nama mu yakin sekali Apa kau wajib menjelma tanda setia Semacam tak percaya.. ku sebut berulang lagi nama mu pada secarik kertas merah jambu aroma tintaku Setiap jeda kata kuberi celah di akhiri tanda tanya agar nanti cinta bisa berharap

Menanti disepanjang senja, hingga langit selamanya magenta Jika benar waktu memang berputar, seharusnya kita kembali bertemu di Titik Senja yang tadi. Tetap saja kau senja meski tanpa aku Kupastikan kau selalu mengingatku ! memanggilku dan enggan pulang

Ku letakkan surat rindu itu diranting terlembut di dahan pohon cemara yang pernah kulakukan dulu sampai luruh helai daun terakhir hingga kertas memutih di musim beku yang tak pernah meragu membekukan apa pun. kerinduan harapan kenangan mendambamu

DAN KAU BOLEH TAK MENCINTAIKU LAGI SETELAH ITU TANPA SEPI YANG CEMBURU <3  VENUS  <3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun