Mohon tunggu...
Rukun Riyadin
Rukun Riyadin Mohon Tunggu... wiraswasta -

sederhana apa adanya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Lembah Abadi"

18 April 2013   02:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_248431" align="aligncenter" width="443" caption="Lembang Abadi"][/caption]

Di tikar yang telah lama tergulung Kompas Kibat miring ke barat Jika tak menangis tak bakal kulakui Merengek dihadapan Illahi Laksana bakal mati esok hari

Kapan ini bisa kusyukuri Jika selalu meratapi Diberi rembulan tiap mentari Masih pula diajari oleh  unggas pagi Masa yang sungguh sia-sia Tak kutukar senyum jua.

Kapan ini bisa kuyakini Menganggap hal kecil segala khilaf dan salah Hingga tak kuanggap besarnya ampunan Mu

Mumpung padang rembulan Yuk..ilir-ilir tembang abadi Sholatullah..Salamullah.. Shalawat yg sempurna..dan salam yg sempurna Berikan pada senyum Baginda

Dilembah Anugrah Kasih Sayang Mu, aku berdiam... Maka abadikanlah Keadaanku ini..!

#1/3malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun