Terbuanglah cintanya oleh fitnah kecemburuan lalu curahkan kecewa pada buku harian jiwa prosa berbingkai reruntuhan puisi cinta
Mata liar nanar bagai api bisikan oleh banyak pertanyaan di otaknya terlintas kemelut dan kehancuran dijadikan buku cerita agar di baca kekasih dan dunia prahara yang kian mendera pengalaman dalam kisah membuat rasa bimbang usah disalah artikan KECEWA DUKA DILEMA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!