Hal yang pertama kali terbesit di pikiran kita saat mendengar kata KKN adalah Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Terdapat pemahaman lain dari KKN, yaitu Kuliah Kerja Nyata. Pemahaman  tersebut lahir di tahun 1971 atau 1972. Pada tanggal tersebut KKN diartikan sebagai pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat dan sebagai proyek perintis.Â
Sudah banyak Kegiatan KKN yang terlaksanakan sampai saat ini. Demikianlah Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang, Kelompok 28 melaksanakan Kegiatan KKN pada tanggal 06 Oktober 2022 yang berjudul "SOSIALISASI NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TOPONOMI DESA KALIDUNG JAYA DAN MODEL PELESTARIAN DALAM MENUNJANG PARIWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN KARAWANG".
Dalam kegiatan KKN ini Mahasiswa Unsika melaksanakan sosialisasi  mengenai Toponomi, Nilai - nilai budaya yang ada di Desa Kalidungjaya, serta menjelaskan mengenai potensi pariwisata yang ada dan dapat di terapkan di Desa Kalidungjaya.Â
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Dr. Suntoko M.Pd mengatakan, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menggali potensi yang ada di Desa terutama di pariwisata, karena Desa Kalidungjaya merupakan salah satu jalan alternatif menuju Pantai Sedari yang ada di Desa Sedari.Â
Desa Kalidungjaya berlokasi di kecamatan Cibuaya, dimana daerah tersebut berdekatan dengan daerah pantai sehingga menyebabkan air sungai yang ada disana terasa payau. PH air tersebut juga berpotensi untuk menjadi habitat berbagai ikan yang dapat dibudidayakan disana, contohnya Lobster air tawar.
Desa Kalidungjaya juga mempunyai keunikan yang membedakan desa ini dari desa sekitarnya. Pada umumnya Masyarakat Karawang menggunakan bahasa sunda dan jawa. Uniknya, di desa Kalidung jaya menggunakan bahasa betawi secara turun-temurun. Informasi yang kami dapat ternyata asal-usulnya budaya betawi ini dibawa oleh nenek moyang dan sampai sekarang menjadi identitas Kalidungjaya.
Keunikan dari Desa ini menjadi salah satu alasan kenapa Desa ini berpotensi untuk menjadi tempat singgah dan bernaung bagi segala kalangan yang mencari daerah untuk berlibur sekaligus menikmati kebudayaan betawi meskipun berada di tanah sunda.
Gambar : Mahasiswa KKN kelompok 28