Mohon tunggu...
Rukiyah asu
Rukiyah asu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

memiliki opini pribadi dan suka dengan dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Himbauan untuk Kita Semua

21 Oktober 2023   19:20 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:29 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa orang walaupun hanya segelintir tetapi mereka juga merupakan bagian dari bagian kita yaitu sesama spesies yang bernama manusia!
Yang terlalu lama di perlakukan buruk sampai ia tidak tau bagaimana indahnya di perlakuan dengan baik jua hal ini menjadi sesuatu yang menggerus rasa keberhargaan di dalam kepribadian nya

Yang menyimpan lukanya yang terlalu menyakitkan hingga begitu lamanya sampai getir tak terasa serta yang lebih parah adalah luka tersebut mengubahnya menjadi makhluk hidup yang tak bernyawa (Tidak memiliki gairah, spirit, motivasi dan lain-lain)

Yang terlalu menghadapi kebencian orang lain di sekitarnya sampai membuat ia menyalahkan diri dengan berkata kepada Tuhan mengapa aku harus dilahirkan! jika kehadiranku di dunia ini hanya membuat orang lain marah dan kecewa jua hal ini menjadi sesuatu yang menggerus eksistensinya

Yang terlalu lama di doktrin dengan perkataan yang merendahkan sampai-sampai melukai harga dirinya sekaligus menggerus rasa kebanggaan terhadap dirinya meskipun ia sempat melakukan pembelaan seorang diri namun selalu kalah dan berakhir dengan  kewalahan dikarenakan lelah selalu membela diri sendiri sedangkan kenyataan nya tidak ada satu pun orang pun yang membela harga dirinya selain dirinya sendiri dan sampai membuat ia percaya bahwa dirinya makhluk yang benar-benar tidak berguna

Yang terlalu lama merasakan kemuakkan dengan apa yang dialaminya sampai membuatnya skeptis terhadap dunianya dikarenakan terlalu sering ia menghadapi nya seorang diri tanpa ada seorang pun yang mau menemaninya sehingga menggerus rasa keyakinan terhadap dunia yang ramah 👭👫👬

Yang terlalu lama merasakan pengabaian hingga menggerus rasa (eksistensi) yang ada di dalam diri sehingga dirinya tidak pernah tau indahnya dapat merasakan kehangatan dipedulikan

Yang terlalu lama merasakan kepahitan di dalam hidupnya yang begitu amat getir lalu menggerus rasa terhubung dengan orang lain sekaligus ia tidak pernah tau bagaimana indahnya merasakan manis terhubung dengan orang lain

Yang mengalami kemunduran akibat pergolakan yang dirasakan di dalam sebuah laci kecil yang terletak dalam sebuah ruang organ tubuh bagian dalam yang menggerus semangat dalam hidup

Sebenarnya ada banyak yang ingin saya katakan namun beberapa poin di atas saya rasa sudah cukup memberikan gambaran apa maksud saya...
      

Saya pernah mengirimkan proposal ke instansi lembaga-lembaga yang seharusnya menurut saya kompeten / memang wadahnya untuk mengurusi hal seperti ini namun hasilnya kurang optimalkan sehingga izinkan saya memperlihatkan proposal yang pernah saya kirimkan..
TUJUAN SAYA SEBAGAI PEMBUAT PROPOSAL
 
 
Ingin Mengajak Stakeholder Masyarakat Dan Institusi
Pendidikan Tingkat Dasar, Menengah Dan Menengah Atas,
Universitas, Pihak Kepolisian, Pihak Aparatur Negara
Untuk Melakukan Tindakan Berupa Edukasi, Penyuluhan
Dan Pelatihan Berupa Simulasi Pengajaran Terhadap
Anak-anak Untuk Dapat Menghadapi Situasi Dan Kondisi
Tindak Buli-membuli Yang Cukup Meresahkan Apabila Di
Biarkan Dan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan
Pemahaman Akan Tindakan Pembulian Yang Kerap Marak
Terjadi Di Sekolah-sekolah, Juga Untuk Menyadarkan
Masyarakat Bahwa Di Perlukan Perhatian Lebih Untuk
Pengawasan Di Lapangan Tentang Tindak Pembulian Yang
Kerap Di Alami Oleh Anak-anak Yang Rentan Menghadapi
Pembulian Serta Di Perlukan Campur Tangan Langsung
Pihak-pihak Terkait Khususnya Sekolah Yang Menjadi
Tempat Perlindungan Pertama Untuk Dapat Menjamin
Anak-anak Dalam Mengenyam Bangku Pendidikan Untuk
Dapat Melakukan Kegiatan Belajar Dengan Kondisi Nyaman Tanpa Tekanan
 
 
AWAL MULA PEMICU YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA
PERUNDUNGAN
Meledek dan mengganggu teman yang sering menyendiri atau teman yang keliatan lemah secara fisik dengan perkataan abusive atau tindakan abusive seperti mengisengi dan menjaili, mengejek dan mempermainkan, serta meledek dan menertawakan, teman yang penyendiri atau terlihat lemah secara fisik yang tertimpa kemalangan
 
 
 
INDIKASI PEMICU TINDAK PEMBULIAN
Kurang Nya Perhatian Orang Dewasa dan kurangnya kepekaan ayah, ibu, guru, tetangga, abang, kakak dan lingkungan sekitar yang membuli maupun yang di buli Dampak yang terjadi terhadap korban

Efek traumatis hingga anak beranjak  dewasa, inferior complex yang dialami sang anak hingga beranjak dewasa, hilang nya rasa berharga dari existensi sang anak sampai usia dewasa, keinginan untuk mati karena tekanan yang di alami, kehilangan rasa aman dalam menjalani hidup hingga ketika dia dewasa, hidup dalam bayangan ketakutan hingga beranjak usia dewasa, perasaan terancam kapanpun dan dimanapun hingga saat dia dewasa, dan sikis yang akan merugikan korban buli maupun pembuli saat sudah dewasa
 
 
PENUTUP DARI SEMUA TULISAN
Jujur saya tidak paham bagaimana caranya membuat proposal yang resmi dan sopan secara etika namun hanya ini yang bisa saya buat karena hati terkecil yang mendorong saya untuk bertindak tentang melakukan hal ini, hal yang dari dulu saya tidak berani saya lakukan.  

Dan saya berharap supaya ini di tindaklanjuti dengan serius agar tidak banyak korban anak yang di buli yang ketika besar malah menjadi beban dan sampah masyarakat yang padahal semua itu bukan salah mereka.  
Atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terimakasih
 
 
 
 
 
HORMAT SAYA
Tanda tangan
 
(DICKA NUGRAHA)  

Setelah membaca hal ini semoga kalian paham Sebersit keresahan saya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun