Mohon tunggu...
Ru Irdhani
Ru Irdhani Mohon Tunggu... -

Seorang gadis belia, itu saja dulu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nith

17 Desember 2011   09:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari seorang mantan narapidana, yang baru saja bebas siang kemarin, berjalan – jalan di tengah taman kota di daerah Yorkshire.

Mantan narapidana itu sebutlah bernama Tom Hapshire, 25 tahun. Dia menjadi narapidana karena tak sengaja berada di tempat, dan waktu yang kurang tepat. Dia dipenjarakan selama empat tahun atas kesalahan yang dia pun tak lakukan. Seminggu lalu sebelum dia dibebaskan, pihak kepolisian sepertinya berhasil mengungkap kebenaran dari kasus yang menyebabkan Tom berada di bui. Dan akhirnya pun Tom dibebaskan, meskipun dia tidak mendapatkan kompensasi apa pun atas kesalahpahaman yang menyebabkan dia menghabiskan waktu empat tahunnya di kamar sel dingin.

Hari itu matahari musim panas bersinar terik, menyorot ke arah Tom. Keringat membasahi keningnya. Entah dari mana, seorang gadis kecil kira kira berumur enam tahun mengulurkan sebuah sapu tangan krem dengan motif daun berguguran kepada Tom. Tom terkejut. Gadis tersebut tersenyum dan memberi isyarat agar Tom menyeka keringat di keningnya dengan sapu tangan si gadis.

Gadis kecil itu mengenakan gaun merah muda santai yang biasa dipakai saat musim panas, wajahnya yang mungil berlindung di bawah bayang – bayang topi jerami yang melingkar manis di atas kepala mungilnya.

“Terima kasih” kata Tom seraya tersenyum dan menyeka keringatnya dengan sapu tangan si gadis.  Mata bening gadis kecil tersebut bersinar bahagia, senyum pun terukir manis di bibir sang gadis.

“Aku Nith, umur ku enam tahun.” Gadis itu memperkenalkan diri.

“uhmm... apakah kamu kenal dengan Tom Hapshire?“ tanya gadis itu sedikit ragu – ragu.

Tom bergeming sejenak, lalu menjawab: “Hi Nith manis. Ya, aku kenal dengannya, kenal sangat baik.“

Jawaban Tom membuat mata Nith bersinar makin riang, dan dia pun tersenyum hangat, seakan – akan baru saja menemukan sesuatu yang sudah lama dia cari.

“Maukah kau menolongku?” pinta Nith, Tom mengangguk.

“Tolong sampaikan permohonan maafku pada Tom Hapshire. Sampaikan padanya, bukan maksudku membuat dia masuk penjara empat tahun lalu. Maukah kau menyampaikannya?“ Nith memandang Tom dengan pandangan penuh harap. Tom sedikit terkejut, namun disembunyikannya dari gadis tersebut. Meskipun dia sangat bingung, tapi dia berusaha untuk tidak bertanya macam – macam kepada gadis kecil itu. Tangan mungil si gadis menepuk – nepuk kecil lengan Tom,

“Aku harus pergi sekarang, bisa kau berikan sapu tanganku kembali?“ tanya si gadis, Tom, tanpa disadarinya tenggelam dalam pikirannya sendiri, tidak mendengar permintaan gadis tersebut.

‚Mana mungkin! Empat tahun lalu, kira – kira gadis ini berumur dua tahun...‘

Tom ingat kejadian empat tahun lalu, dia berjalan menyusuri di 5th Oak street, jalan yang selalu dia tempuh menuju rumah sehabis bekerja. Malam itu dia agak sedikit mabuk, tak sengaja dia tersandung jatuh, saat mencoba untuk berdiri, dan mencari tahu apa yang membuat dia tersandung, dia melihat sesosok tubuh melintang di jalan, tubuh tak bernyawa yang baru saja tak sengaja disandungnya. Tubuh mungil seorang balita, yang mungkin berusia sekitar dua tahun, tidak bernapas dan berdenyut. Tom panik diguncang – guncangkannya tubuh dingin tersebut. Tak lama kemudian aparat polisi datang, menyeret Tom ke kantor polisi dan memenjarakannya tanpa mau mendengarkan penjelasan dan pembelaan diri Tom.

“Hallo?! Sapu tanganku!” seru Nith, menyadarkan Tom dari pikirannya yang melalang buana ke masa empat tahun lalu, Tom meminta maaf dan memberikan sapu tangan tersebut pada si gadis. Nith mengucapkan terima kasih.

“Jangan lupa ya, sampaikan permintaan maafku pada Tom Hapshire! Sampai jumpa!” seru Nith sambil berlalu pergi.

Tom memperhatikan gadis itu berlari – lari kecil menjauhinya. Angin bertiup menerbangkan debu – debu dan beberapa daun yang gugur. Sepucuk kertas yang ikut diterbangkan angin, jatuh tepat di kaki Tom, dipungutnya kertas itu.

“Terima kasih Tom Hapshire :)"

Begitu yang tertulis di sepucuk kertas tersebut. Tom mendongakan kepalanya dari kertas tersebut, mencoba mencari si gadis. Dia memandang ke arah Nith berlalu, tapi tidak ada tanda – tandanya sama sekali, seakan – akan dia sudah terbang jauh bersamaan dengan tiupan angin tadi. Tom membaca kembali kertas yang ada di tangannya. Seungging senyum menghiasi parasnya, setetes air mata bergulir perlahan membasahi pipinya. Semilir angin pun bertiup kembali membelai lembut paras Tom, seakan – akan berkata, semua akan baik – baik saja, kau sudah bebas..,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun