Setelah melihat dengar pendapat antara Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian baru-baru ini, yang salah satunya tentang food estate untuk pemenuhan pangan, membuat saya tergelitik untuk menulis artikel ini.
Mengapa demikian? Karena rasanya saya sedikit tahu tentang food estate di negara ini, mulai dari era Presiden Soeharto sampai saat ini.
Komponen utama pembentuk negara
Seluruh negara di dunia memiliki komponen utama pembentuk negara yang sama. Â Dalam buku ADAKAH YANG LEBIH BAIK DARI PANCASILA dan buku MEMBUKA TABIR PENATAAN ALAM RAYA, saya telah membahas tentang ini, dimana komponen utama pembentuk negara ada 3, yakni guru, petani dan tentara; dimana untuk Negara Bangsa Indonesia, komponen tentara terdiri dari TNI dan POLRI.
Guru dan petani adalah tiangnya negara, tanpa adanya guru dan petani tidak akan ada yang namanya kehidupan dan penghidupan, sedangkan tentara adalah payungnya negara, tanpa ada tentara, tidak akan ada yang namanya negara.
Guru adalah wakil Tuhan di bumi untuk menyebarkan dan mengajarkan ilmu (QS. 96:4-5), petani adalah wakil Tuhan di bumi untuk memberi makan manusia (QS. 106:4), dan tentara adalah wakil Tuhan di bumi untuk menjaga keamanan dan kedamaian (QS. 106:4).Â
Oleh karena itu, tempatkanlah mereka pada tempat yang layak dan selayak-layaknya, sehingga diri kita merasa tidak layak untuk hidup ketika tidak membuat mereka semua layak dalam hidup.
Kebutuhan dasar manusia yang paling penting adalah pangan. Ketiga komponen di atas punya kepentingan dan peran dalam masalah pangan. Petani adalah pelaksana utama produksi pangan, sedangkan guru mengajarkan dan menyebarkan ilmu bagaimana produksi pangan dilakukan?
Selanjutnya bagaimana dengan tentara atau TNI-POLRI? Saya yakin, sebentar lagi dunia akan masuk ke dalam situasi atau kondisi dimana pangan adalah senjata. Oleh karena itu dia harus dikelola oleh yang punya senjata, dan program food estate adalah maket atau pembelajaran untuk melaksanakan itu.
Visi dan bentuk kecintaan seorang pemimpin
Bangsa ini harus bersyukur karena sampai saat ini Tuhan tetap memberikan presiden atau pemimpin yang visioner dan sangat cinta kepada negara.