Barusan pulang dari rutinitas baru. Mengantar anak sekolah di SD PT Semen Padang. Anak pertamaku tahun ini mulai masuk sekolah dasar kelas satu. Hari-hari pertama dalam minggu ini masih ditunggui orang tua untuk tahap pengenalan lingkungan sekolah pada anak.
Sampai di sekolah pukul tujuh pagi. Suasana hiruk pikuk. Enzi nampak sangat menikmati hari pertamanya di sekolah. Bahkan seminggu terakhir ia begitu sumringah. Malam tadi ia kelihatan sulit tidur. Ia merasa gelisah karena ini fase petualangan baru. Baginya sekolah tak lebih ajang bermain, sama dengan waktu taman kanak-kanak.
Memang kutanamkan pada anak-anak bahwa sekolah adalah rumah kedua tempat bermain dan belajar. Di sekolah malah lebih asyik karena banyak teman. Buku-buku di perpustakaan juga banyak. Jadi anak-anak merasa sekolah adalah taman bermain, bukan tempat bikin perasaan tegang. Wow, Enzi kelihatan semangat sekali.
Enzi kebagian duduk di bangku baris kedua. Sebelumnya telah kuberitahu kalau boleh memilih maka pilihlah baris paling depan. Ini untuk memudahkan mengamati pelajaran yang dibawakan guru. Juga memudahkan andai ada pertanyaan pelajaran yang belum jelas. Selain itu, tentu saja, agar menghindari godaan teman-teman. Duduk di belakang lebih besar peluang ngobrol sama teman-teman.
Hanya sampai paragraf ini saja. Anak ke-3 sudah menangis.
