Mohon tunggu...
Rufman I. Akbar
Rufman I. Akbar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Tangerang Selatan

Minat di bidang Pendidikan dan Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Kesaktian Pancasila dan Masyarakat Kota dalam Pembangunan

1 Oktober 2024   11:44 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari Kesaktian Pancasila dan Penguatan Moral Masyarakat Kota dalam Membangun Indonesia

Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai pengingat akan keteguhan ideologi negara yang menjadi landasan kebhinekaan dan persatuan nasional. Perayaan ini memiliki makna mendalam karena lahir dari sejarah panjang perjuangan bangsa dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara yang berdaulat. Peristiwa kelam G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965, di mana ideologi Pancasila hampir digantikan oleh paham komunis, menyadarkan seluruh komponen bangsa akan pentingnya menjaga kesaktian Pancasila sebagai sumber kekuatan untuk mempertahankan identitas dan karakter nasional.

Dalam konteks masyarakat perkotaan, yang umumnya sangat heterogen dan dinamis, Hari Kesaktian Pancasila memiliki relevansi yang tinggi. Kehidupan di kota-kota besar Indonesia sering kali menghadirkan tantangan moral dan sosial yang kompleks, mulai dari gaya hidup individualistis, kesenjangan sosial yang tajam, hingga lunturnya nilai-nilai tradisional yang dulu menjadi fondasi masyarakat. Oleh karena itu, Hari Kesaktian Pancasila dapat menjadi momentum untuk merenungkan kembali bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat berfungsi sebagai penopang moral masyarakat perkotaan dalam membangun Indonesia yang lebih beradab, adil, dan sejahtera.

1. Pancasila sebagai Panduan Moral dalam Kehidupan Perkotaan

Nilai-nilai Pancasila, yang meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi dasar moral yang universal dan relevan bagi semua kalangan, termasuk masyarakat perkotaan. Di tengah laju modernisasi, yang sering kali mengaburkan batasan moral dan etika, Pancasila hadir sebagai panduan yang dapat menuntun perilaku masyarakat kota agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan.

Ketika masyarakat kota dihadapkan pada dilema-dilema moral seperti korupsi, konflik antar-kelompok, maupun ketidakpedulian terhadap sesama, Pancasila dapat menjadi sumber inspirasi untuk membangun etos kebangsaan yang lebih baik. Misalnya, sila kedua dan kelima Pancasila dapat diterapkan dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi di perkotaan, dengan mengupayakan kebijakan yang menjamin akses yang sama terhadap pelayanan publik, pendidikan, dan kesempatan kerja. Ini akan membangun keadilan sosial yang bukan hanya dirasakan oleh segelintir kelompok, tetapi oleh seluruh lapisan masyarakat.

2. Pancasila sebagai Landasan Pembentukan Karakter Masyarakat Kota

Salah satu tantangan utama dalam pembangunan moral masyarakat perkotaan adalah pembentukan karakter warga kota yang sering kali dipengaruhi oleh arus globalisasi dan konsumtivisme. Di sinilah Pancasila berperan sebagai landasan pembentukan karakter yang mengedepankan kesadaran akan identitas nasional. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dapat dimaknai sebagai pengingat bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi semata, tetapi juga dari bagaimana karakter bangsa dibangun dan dijaga.

Upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan melalui pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal di keluarga, serta melalui aktivitas sosial di komunitas perkotaan. Membangun karakter yang berlandaskan Pancasila di kota-kota besar berarti mengajarkan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan rasa saling menghormati dalam keberagaman yang ada. Ini sangat penting karena keberhasilan pembangunan Indonesia di masa depan tidak akan terlepas dari kualitas karakter masyarakatnya, terutama di perkotaan yang menjadi pusat pengaruh budaya dan sosial.

3. Pancasila sebagai Dasar Perencanaan Pembangunan Kota yang Berkelanjutan

Dalam kaitannya dengan pembangunan fisik dan sosial kota, Pancasila dapat menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Prinsip-prinsip keadilan sosial dan persatuan, misalnya, harus diterapkan dalam kebijakan pembangunan perkotaan yang memperhatikan aspek lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat, dan pemanfaatan ruang kota yang adil. Pembangunan yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila akan memastikan bahwa kota-kota di Indonesia berkembang tanpa mengabaikan prinsip keadilan dan kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun