Mohon tunggu...
Rufman I. Akbar
Rufman I. Akbar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Tangerang Selatan

Minat di bidang Pendidikan dan Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Smart Classroom: Transformasi Pembelajaran di Era Digital

18 Juli 2024   13:56 Diperbarui: 18 Juli 2024   13:58 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memasuki tahun 2024, konsep smart classroom semakin menjadi realitas di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Konsep ini memanfaatkan teknologi mutakhir untuk menciptakan lingkungan belajar yang interaktif, efektif, dan terpersonalisasi bagi mahasiswa. Pengalaman proses pembelajaran di era pandemi beberapa tahun yang lalu ternyata ikut mendewasakan proses terbentuknya smart classroom ini.

Smart classroom atau ruang kelas cerdas ini dilengkapi dengan perangkat digital canggih, seperti papan tulis interaktif, proyektor pintar, dan sistem audio-visual yang terintegrasi. Mahasiswa dapat dengan mudah berkolaborasi, berbagi konten, dan berdiskusi menggunakan perangkat mobile mereka, yang terhubung secara nirkabel dengan sistem kelas. Penggunaan perangkat mobile sudah mulai terlatih saat belajara dimasa pandemi yang lalu.

Selain itu, smart classroom juga didukung oleh platform pembelajaran digital yang memungkinkan dosen mengelola materi kuliah, memberikan umpan balik real-time, dan memantau kemajuan belajar mahasiswa secara lebih efektif. Teknologi pengenalan suara dan wajah membantu dosen menyesuaikan gaya pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu mahasiswa. Aplikasi LMS sudah menjadi suatu hal yang biasa. Perguruan tinggi tetap memelihara LMS ini dan bahkan masih digunakan disebagian mata kuliah untuk pembelajaran daring, atau mendukung pembelajaran luring.

Pemanfaatan data pembelajaran juga menjadi kunci dalam smart classroom. Analitik pembelajaran mengumpulkan dan menganalisis data interaksi mahasiswa, memungkinkan dosen untuk mengidentifikasi pola dan menyediakan dukungan yang lebih personal. Sistem adaptif bahkan dapat menyarankan materi pengayaan atau remedial berdasarkan profil belajar masing-masing mahasiswa.

Meskipun penerapan smart classroom di perguruan tinggi Indonesia masih dalam tahap awal, potensinya sangat besar untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman pembelajaran. Investasi dalam infrastruktur digital, pelatihan dosen, dan dukungan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan transformasi ini.

Dengan smart classroom, perguruan tinggi di Indonesia dapat mempersiapkan mahasiswa mereka untuk menjadi generasi yang mahir memanfaatkan teknologi, berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Perguruan tinggi di Indonesia dapat mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mengimplementasikan smart classroom melalui beberapa langkah strategis, antara lain pengembangan infrastruktur digital, peningkatan kapabilitas dosen, pengembangan kompetensi mahasiswa, dukungan kebijakan dan manajemen, serta kolaborasi dan sinergi ekosistem.

Pengembangan infrastruktur digital meliputi investasi dalam jaringan internet berkecepatan tinggi dan stabil yang dapat mendukung layanan cloud, video streaming, dan konektivitas nirkabel, pengadaan perangkat keras seperti papan tulis interaktif, proyektor pintar, kamera, dan sistem audio-visual yang terintegrasi, serta implementasi platform pembelajaran digital yang menyediakan fitur-fitur canggih, seperti manajemen konten, penilaian online, dan analitik pembelajaran.

Peningkatan kapabilitas dosen meliputi pelatihan intensif bagi dosen untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dan platform pembelajaran digital, pengembangan kemampuan dosen dalam merancang konten dan aktivitas pembelajaran yang interaktif, serta pemberian insentif bagi dosen yang aktif mengadopsi dan berinovasi dalam pengajaran berbasis teknologi.

Dalam pengembangan kompetensi mahasiswa meliputi implementasi program literasi digital untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teknologi pembelajaran, integrasi keterampilan abad ke-21 (seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi) ke dalam kurikulum, serta penyelenggaraan workshop dan kompetisi yang mendorong mahasiswa untuk mengembangkan solusi inovatif berbasis teknologi.

Selanjutnya dukungan kebijakan dan manajemen dengan lingkup penyusunan kebijakan dan pedoman terkait implementasi smart classroom di tingkat institusi, alokasi anggaran yang memadai untuk investasi infrastruktur digital dan pengembangan sumber daya manusia, serta pembentukan tim khusus yang bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan smart classroom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun