Senada dengan Zahra, Rudy Eka Priambada juga mengatakan Korea Utara merupakan tim top dunia, mereka adalah tiga kali juara perhelatan ini. "Secara peringkat mereka pun di atas Indonesia," katanya.
Beberapa waktu lalu, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sempat melihat-lihat TC yang digelar oleh Zahra dkk. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sempat menanyakan Shin Tae-yong, bagaimana prospeknya?
"Dia bilang oke. Asal latihan seperti Timnas lainnya ada potensinya," kata Mochamad Iriawan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menjelaskan Shin melihat ada beberapa pemain yang bagus, salah satunya adalah yang berambut pirang (Zahra).
Karier pesepakbola cantik kelahiran Jakarta, 4 April 2001 (20 tahun) itu sudah mulai dikenal semenjak dia berseragam Persija Jakarta.Â
Berkat penampilannya di sejumlah klub yang pernah dibelanya, Zahra dipanggil untuk memperkuat Garuda Pertiwi di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Bahkan sang pelatih menunjuknya sebagai kapten.
Pada penampilan perdananya di Asian Games 2018, gadis cantik yang mulai menyukai olahraga bola sepak sejak usia 7 tahun itu, mencetak dua gol ke gawang Maladewa dengan hasil akhir 6-0 untuk Garuda Pertiwi.
Bergabung dengan Tim AIA Indonesia, di kompetisi AIA Championship 2019 Bangkok, AIA Indonesia juara.
Karenanya, AIA Indonesia melaju ke final. Di partai puncak yang digelar di Tottenham Hotspur Arena, London itu, AIA Indonesia keluar sebagai juara.Â
Zahra mencetak satu gol dari skor akhir 2-1 untuk kemenangan AIA Indonesia atas Tim The Strikers dari Negeri Panda, Cina.
Di usia dini, pada tahun 2015, gadis cantik ini mengantarkan ASIOP Apacini menjuarai Liga Kompas Gramedia U-14.