Masing-masing mencirikan yang khas. Misalnya pada Topeng Samba, para penari melakoni tariannya dengan gerakan tari yang lebih lincah seperti kanak-kanak.
Sedangkan topeng Kelana warnanya merah. Sesuai dengan karakter marah dan angkara murka dan sifat jahat lainnya.
Itulah ke 5 simbol topeng tari Cirebonan.
Selain dengan cara mengamen seperti yang disebutkan di atas, kedua wali (Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati) menggunakan sarana Tari Topeng Cirebon itu untuk berdakwah dalam upaya mereka menyebarkan agama Islam.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tarian topeng ini sekarang digelar di gedung-gedung dengan penerangan listrik dengan berbagai tata cahayanya.
Akan tetapi pada jaman dulu, digelar dengan menggunakan alat penerangan obor di tempat-tempat terbuka dengan bentuk setengah lingkaran, misalnya di depan halaman rumah, bale (Sunda, artinya panggung), atau di blandongan (Sunda, artinya tenda untuk hajatan).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI