Berdasarkan rilis Program Pengembangan PBB tahun 2002 hanya 5 persen penduduk Timor Leste (dahulu Timor Timur) yang menggunakan bahasa Portugis dari total 1 juta penduduk Timor-Leste pada waktu itu.
Statistik lainnya yang dirilis badan PBB itu menyebutkan 82 persen dari keseluruhan penduduk menggunakan bahasa Tetun, atau bahasa lokal setempat.
Dan yang menggunakan Bahasa Indonesia tercatat ada 43 persen dari total keseluruhan penduduk Timor-Leste.
Sejatinya Timor-Leste ini lama dijajah oleh Portugis (sejak abad ke 16).
Mengapa menurut laporan justru hanya 5 persen saja yang menggunakan bahasa itu. Sedangkan Bahasa Indonesia malah lebih banyak prosentasenya.
Jadi secara keseluruhan di Timor-Leste saat ini ada empat bahasa yang digunakan, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Portugis, Bahasa Tetun, dan Bahasa Inggris.
Bahasa Indonesia ini sejatinya lebih disukai oleh penduduk di sana daripada bahasa Portugis.
Bahasa Indonesia saat ini selain digunakan sebagai bahasa pergaulan sehari-hari, juga digunakan oleh para dosen dan mahasiswa di sana untuk membuat skripsi mereka.
Bahasa Indonesia ini masih banyak dipergunakan di sana kendati pemerintah Timor Leste berupaya mendorong penggunaan bahasa Portugis di negaranya.
Konon bahasa Portugis ini hanya digunakan oleh para elit politik dan orang-orang lanjut usia yang terpengaruh pada era kolonial.
Banyak orang-orang Timor Timur yang hengkang dari negaranya ke luar negeri untuk menghindari serangan dari pasukan Indonesia yang menganeksasi Bumi Lorosae pada waktu itu.