Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal "Bakar Batu", Tradisi Menyambut Tibanya Bulan Ramadan di Lembah Baliem Papua

14 April 2021   10:05 Diperbarui: 14 April 2021   10:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi bakar batu di Lembah Baliem, Papua (travel.tempo.co)


Umat Muslim di seluruh dunia kini sudah mulai menjalankan ibadahnya, rukun Islam yang ketiga, yaitu berpuasa. Di Indonesia, 1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021.

Sejumlah tradisi dalam menyambut tibanya bulan suci tidak sedikit ada di tanah air. Beberapa sumber menyebutkan setidaknya ada 12 tradisi menyambut tibanya bulan penuh Rahmat ini. 

Di antaranya adalah Pacu jalur di Riau, ziarah kubro di Palembang, Megibung di Karangasem (Bali), Munggahan di Jawa Barat, megengan di Surabaya (Jawa Timur), nyorog di Betawi, Dugderan di Semarang (Jawa Tengah), Balimau di Sumatera Barat, Padusan di Boyolali, Malamang di Sumatera Barat, Meugang di Aceh, dan Nyadran di Jawa Tengah.

Bagaimana di Papua?

Namun ada yang menarik perhatian dari tradisi untuk menyebut tibanya bulan Ramadan ini.

Dikutip dari tempo.co, ternyata di Papua juga ada tradisi untuk menyambut tibanya bulan penuh ini. Apa benar?

Seperti diketahui, propinsi Papua ini mayoritas penduduknya adalah Kristen. Islam atau pun kepercayaan lainnya adalah minoritas di propinsi kepala burung itu.

Darimana asal mula masuknya Islam ke propinsi paling timur Indonesia ini?

Hal tersebut dapat diketahui penjelasannya dari peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto. Menurut Hari Suroto, Islam mulai masuk dan berkembang di Papua, khususnya di Lembah Baliem, bermula dari Presiden Soekarno yang mengirimkan sejumlah relawan ke sana (dulu namanya Irian Barat).

Relawan yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah itu ditugaskan Soekarno menjadi PPIB (Pelopor Pembangunan Irian Barat).

"Semua relawan yang ditugaskan Soekarno itu beragama Islam," kata Hari Suroto, Senin (12/4/2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun