Sebelum der panser, Norwegia lebih dulu yang mengecam. Menjelang laga melawan Gibraltar di Stadion Victoria, Gibraltar, Kamis (25/3/2021), para pemain Norwegia termasuk Erling Haland berfoto memakai kaos bertuliskan "Respect Human Rights on and off the Pitch", atau "Hak Asasi Manusia, di dalam dan di luar lapangan".
Ironis sekali sebenarnya, Qatar terpaksa melanggar HAM karena mereka mengejar target waktu yang sudah ditetapkan untuk menyelesaikan stadion-stadion tempat venue, sebagai syarat untuk mereka dapat menggelar turnamen akbar sepakbola empat tahunan tersebut.
Amnesty International menyebutkan Qatar menerapkan sistem "kafala". Sistem "kafala" ini adalah sang tuan memiliki hak luar biasa dalam menentukan nasib pekerja atau menetapkan jam kerja.
Dalam hal itu, Qatar mempekerjakan para tenaga kerja asing. Hak luar biasa sang majikan di sistem "kafala" itu adalah sang tuan berkuasa penuh, sang majikan berhak mencegah para buruh TKA itu pulang ke negaranya bahkan dalam keadaan yang terdesak akibat dipaksa atau merasa diperbudak. Kafala juga mengatur bahkan nasib dan nyawa si pekerja.
Di negara kaya minyak itu sendiri konon ada sekitar 2 juta pekerja asing, setengah dari padanya bekerja di bidang konstruksi. Dan 100.000 di sektor rumahtangga.
Terhitung sejak Qatar resmi ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022, sudah ada 6.500 pekerja imigran yang meninggal dalam rangka persiapan membangun fasilitas.
Mengalahkan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat, terpilihnya Qatar sebagai pemenang bidding Piala Dunia 2022 digadang-gadang berbau kontoversial.
Kualifikasi Piala Dunia 2022 masih lah jauh dari selesai. Lalu bagaimana jika mereka benar-benar lolos ke lapangan Qatar, apakah mereka (terutama Jerman dan Norwegia), bakal benar-benar memboikot dengan membatalkan partisipasi mereka?
Jika mereka berhasil meraih tiket yang notabene sudah didapatkan dengan susah payah, dan mereka memutuskan langsung terjun di Qatar, maka tentu sia-sia saja mereka memakai kaos "Human Rights" sebagai bentuk protes.
Mereka mampu mempermalukan Qatar dengan membatalkan partisipasi mereka?
Dalam hal itu, Erling Haland dkk bersiap akan mengadakan pembicaraan serius untuk memboikot Piala Dunia 2022 andai mereka lolos nantinya. Keputusan akhir mengenai hal tersebut akan ditentukan pada Juni nanti dalam pertemuan dengan NFF (Federasi Sepakbola Norwegia).