Suku Lingon yang bermukim di Halmahera, Maluku, menjadi sorotan lantaran mereka mempunyai mata biru yang berlainan dengan mayoritas penduduk Indonesia lainnya.
Misteri ini belum terpecahkan, namun ada yang beralasan suku Lingon ini dulunya melakukan perkawinan dengan orang-orang Portugis.
Konon dulunya ada serombongan bangsa Portugis mengunjungi Maluku. Mereka datang dengan dua tujuan yaitu untuk mencari rempah-rempah dan untuk menyebarkan agama Katolik
Konon rombongan Portugis itu terdampar di Halmahera dan karena sesuatu sebab mereka terpaksa harus menetap di wilayah itu bahkan pada akhirnya masuk hutan belantara. Di situlah cikal bakal mereka bercampur kawin dengan penduduk suku Lingon.
Penduduk suku Lingon sempat memeluk Katolik seperti misi yang dibawa Portugis. Akan tetapi mereka kembali lagi ke kepercayaan mereka yang animisme dan dinamisme.
Terlepas dari apakah mereka ada darah birunya, namun di lokasi lainnya di Indonesia ini ada juga mereka yang bermata biru.
Beberapa sumber menyebutkan, lokasi lainnya itu ada di Sulawesi, Pulau Buton, Aceh, dan Sumatera Barat dari suku Minangkabau.
Namun mereka lebih dipastikan bukan karena keturunan orang-orang Eropa, tapi orang-orang Minangkabau itu mempunyai kelainan tertentu pada apa yang disebut dengan Sindrom Waardenburg.
Waardenburg ini adalah sindrom langka yang hanya diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia.
Selain iris matanya berwarna biru, atau heterokromia iridium, mereka yang Waardenburg ini mempunyai kekurangan pada pada indera pendengarannya, mereka mengalami gangguan pendengaran.
Selain itu bentuk wajah, rambut, serta kulit mereka berbeda dari orang kebanyakan.